Kasus Keracunan Makanan ‘MBG’ di Bangkep: Kantor SPPG Disegel, 44 Siswa Masih Dirawat

Kepolisian Resor Banggai Kepulauan (Polres Bangkep) mengusut insiden dugaan keracunan makanan massal dalam program ‘makan bergizi gratis (MBG)’ yang menimpa ratusan siswa di Salakan, Rabu (17/9/2025) lalu.

Sep 20, 2025 - 17:38
 0
Kasus Keracunan Makanan ‘MBG’ di Bangkep: Kantor SPPG Disegel,  44 Siswa Masih Dirawat
Polisi menyegel dengan memasang police line saat melakukan olah TKP di lokasi salah satu kantor SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) di Banggai Kepulauan (Bangkep). (Foto: Polres Bangkep)
Kasus Keracunan Makanan ‘MBG’ di Bangkep: Kantor SPPG Disegel,  44 Siswa Masih Dirawat

SALAKAN, METROSULAWESI.NET - Kepolisian Resor Banggai Kepulauan (Polres Bangkep) mengusut insiden dugaan keracunan makanan massal dalam program ‘makan bergizi gratis (MBG)’ yang menimpa ratusan siswa di Salakan, Rabu (17/9/2025) lalu. 

Sedikitnya 277 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi makanan siang.

Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) serta rumah sakit setempat untuk memastikan keselamatan para korban. 

Tidak hanya itu, Polres Bangkep juga membuka penyelidikan awal dengan memeriksa petugas SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) dan mengamankan sampel makanan serta menyegel  dengan garis polisi lokasi penyedia makanan tersebut.

“Kita mendatangi rumah sakit, kemudian meminta keterangan dari petugas yang ada di rumah sakit maupun orang tua siswa yang mengalami gejala-gejala pusing, mual, dan muntah,” jelas Kapolres Bangkep dalam keterangannya kepada media, Kamis 18 September 2025.

Ia menegaskan, langkah cepat dilakukan untuk memastikan penanganan korban berjalan optimal. Selain fokus pada penanganan medis, Polres Bangkep juga bergerak di sisi penyelidikan. 

Petugas mendatangi kantor SPPG untuk menggali informasi sekaligus mengamankan sampel makanan. Sampel tersebut selanjutnya dikirim ke Balai POM Palu guna dilakukan uji laboratorium.

“Untuk selanjutnya kita lakukan koordinasi dengan Balai POM untuk mengirim sampel makanan ke Palu, agar bisa diperiksa di laboratorium,” tambah AKBP Ronaldus.

Hingga kini proses penyelidikan masih berlangsung sambil menunggu hasil uji laboratorium. Kapolres menegaskan, pihaknya akan mendalami penyelidikan setelah hasil uji keluar demi memastikan penyebab insiden ini terungkap secara transparan.

Sementara itu, pihak RS Trikora Salakan melaporkan bahwa dari 277 siswa yang sempat dirawat, 233 di antaranya telah diizinkan pulang setelah kondisinya membaik. Namun, 44 siswa masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Polres Bangkep bersama Pemerintah Daerah berkomitmen akan terus memantau perkembangan kesehatan para korban pulih normal kembali. 

“Kami akan kawal hingga tuntas, baik terkait kesehatan para siswa maupun penyelidikan penyebab pasti peristiwa ini,” katanya.

Reporter: Djunaedi
Editor: Udin Salim

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow