Natsir Said dan Rekannya Mundur dari Kuasa Hukum Fahri Timur
Terkait Perkara Dugaan Pemalsuan Akta Perusahaan
PALU, METROSULAWESI.NET- Advokat Natsir Said SH MH dan rekannya Ahmad Yani Jamal SH mengundurkan diri dari kuasa hukum Fahri Timur, salah satu terlapor yang sempat ditahan di Mabes Polri.
“Pengunduran diri ini terhitung sejak hari ini, Sabtu 27 September 2025. Saya dan rekan saya, menarik diri dari kuasa hukum pak Fahri Timur,” kata Natsir Said kepada Metrosulawesi, Sabtu 27 September 2025.
Ditanya alasan pengunduran diri? Natsir menolak menjelaskan alasannya secara detail. “Yang pasti saya menarik diri dari kuasa hukum pak Fahri karena tidak sejalan dengan prinsip-prinsip yang saya yakini,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, advokat yang mantan wartawan itu, sempat mendampingi Fahri Timur untuk menghadapi aduan yang ditangani Mabes Polri.
Namun, di tengah perjalanan, Natsir Said memutuskan menarik diri dari penanganan perkara tersebut. “Saya mundur saja, dengan alasan yang saya sebutkan tadi,” katanya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fahri Timur dan tiga rekannya, ditahan Bareskrim Mabes Polri pada awal September 2025 lalu. Mereka sempat ditahan atas laporan dugaan memalsukan akta PT Cipta Hutama Maranti (CHM).
Kasus ini dilaporkan oleh Waris Abbas, pemegang hak atas PT CHM. Waris mengaku sudah sudah lama mengelola perusahaan itu. Namun dalam perjalanannya, muncul Fahri Timur dan rekannya mengklaim. Mereka kemudian membuat akta di kantor n otaris di Palu seakan-akan PT.CHM dan lokasinya di Tovi, Morowali Utara adalah milik mereka. Dalam akte palsu itu, kata Waris, Fahri Timur tercatat sebagai komisaris.
Jauh sebelum dilaporkan, Fahri Timur rupanya sudah lebih dulu mengadukan Waris Abbas ke Polda Sulteng. Aduan Fahri tidak berlanjut. Penyidik Polda Sulteng menghentikan penyidikannya dengan mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). (din)
Apa Reaksimu?
