Wagub Reny Dukung Pendidikan Bahasa Mandarin bagi Naker di Kawasan Industri

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny Lamadjido mendukung penuh terhadap rencana kerja sama pendidikan bahasa Mandarin dan pelatihan vokasi bagi kebutuhan tenaga kerja di berbagai kawasan industri di Sulawesi Tengah.

Nov 20, 2025 - 05:19
 0
Wagub Reny Dukung Pendidikan Bahasa Mandarin bagi Naker di Kawasan Industri
Wagub Reny Lamadjido menerima kunjungan dari Shandong Vocational University of Foreign Affairs (SVUFA) dan Harbin Vocational and Technical University (HUST), Senin (17/11/2025). FOTO BIRO ADPIM PEMPROV SULTENG

PALU, METROSULAWESI.NET- Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny Lamadjido mendukung penuh terhadap rencana kerja sama pendidikan bahasa Mandarin dan pelatihan vokasi bagi kebutuhan tenaga kerja di berbagai kawasan industri di Sulawesi Tengah.

Hal tersebut disampaikan saat menerima audiensi delegasi dua universitas vokasi asal Tiongkok di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).

Kedua universitas itu yakni Shandong Vocational University of Foreign Affairs (SVUFA) dan Harbin Vocational and Technical University (HUST).

Wagub Reny menegaskan kemampuan bahasa Mandarin menjadi kebutuhan mendesak, terutama di kawasan industri Kabupaten Morowali, Morowali Utara, dan Banggai, mengingat sebagian besar peralatan dan mesin industri berasal dari Tiongkok.

“Kami sangat setuju bekerja sama, terutama dalam penguatan pendidikan bahasa Mandarin. Di kawasan industri, banyak tenaga kerja yang membutuhkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Cina. Karena itu kerja sama ini penting dan wajib kita dorong,” ujar Wagub.

Wagub Reny menyampaikan bahwa Pemprov Sulteng masih menunggu penjelasan mengenai model pembiayaan program. Ia ingin memastikan kejelasan alokasi anggaran, mengingat tahun 2025–2026 pemerintah daerah sedang melakukan efisiensi.

Delegasi universitas vokasi Tiongkok dipimpin Liang Chimin, Specially Appointed Expert Dean dari SVUFA sekaligus Presiden pertama China-Zambia Vocational and Technical College. Menurutnya Sulawesi Tengah memiliki potensi besar untuk pengembangan pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan kebutuhan industri.

Liang menjelaskan empat agenda utama kunjungan mereka: Pelatihan bahasa Mandarin bekerja sama dengan Yayasan Cahaya Ilmu Kreatif; Kolaborasi akademik dan vokasi dengan Universitas Tadulako; Penguatan komunikasi dan rencana kerja sama dengan Pemprov Sulteng; dan Pengembangan pelatihan vokasi industri, termasuk peningkatan kompetensi karyawan dan tenaga kerja lokal.

“Kami siap memberikan pelatihan keterampilan, pelatihan bahasa, dan berbagai program vokasi lainnya. Kami dapat mengirim guru langsung ke Palu untuk mengurangi biaya. Bila bekerja sama dengan Untad maupun pemerintah daerah, kami siap menyediakan tenaga pengajar yang juga dapat melatih guru-guru SMK,” jelas Liang.

Selain pelatihan jangka pendek untuk penggunaan mesin industri, delegasi juga menawarkan kerja sama dibidang pertanian, perikanan, hingga kedokteran melalui jaringan universitas dan mitra industri mereka.(ril/*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow