Pemerintah Bahas Penetapan Lore Lindu sebagai Warisan Dunia

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi Rustam dari Direktorat Pamong Budaya Ahli Pertama bersama rombongan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, Andi Kamal Lembah, Kamis (4/12/2025).

Des 6, 2025 - 11:22
 0
Pemerintah Bahas Penetapan Lore Lindu sebagai Warisan Dunia
Gubernur Anwar Hafid menerima audiensi tim Direktorat Pamong Budaya terkait penetapan Lore Lindu sebagai Warisan Dunua UNESCO di ruang kerjanya, Kamis (4/12/2025). (Foto: Biro Adpim Pemprov Sulteng)

PALU, METROSULAWESI.NET - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menerima audiensi Rustam dari Direktorat Pamong Budaya Ahli Pertama bersama rombongan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, Andi Kamal Lembah, Kamis (4/12/2025).  

Pertemuan itu membahas tindak lanjut penetapan kawasan Lore Lindu yang telah masuk dalam keputusan sidang Komite Warisan Dunia UNESCO pada sidang di Paris, Juli 2025 lalu.
Rustam menjelaskan perkembangan setelah sidang di Paris membuka peluang besar bagi percepatan tahap asesmen. Karena itu pihaknya membutuhkan arahan langsung dari Gubernur untuk memastikan kesiapan seluruh langkah teknis. 

“Proses menuju penetapan warisan dunia ini adalah maraton panjang yang harus ditempuh bersama. Kehadiran kami di sini untuk memastikan semuanya berada dalam komando yang jelas,” ujar Rustam. 

Ia juga menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi tonggak penting setelah Lore Lindu mendapatkan pengakuan awal dari UNESCO, dan berharap tim teknis di bawah arahan Gubernur dapat bekerja lebih solid.

Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah pusat terhadap warisan budaya Sulawesi Tengah. Ia menegaskan bahwa semua bentuk pengakuan tersebut merupakan modal pembangunan yang tidak boleh disia-siakan. 

“Penetapan Lore Lindu sebagai warisan dunia bukan hanya kebanggaan, tetapi peluang besar bagi pembangunan Sulawesi Tengah. Kami akan bekerja erat dengan Poso dan Sigi untuk memperkuat kesiapan kawasan ini,” tegas Gubernur.

Ia juga menyoroti keterbelakangan infrastruktur di dua daerah tersebut sehingga pemerintah provinsi menempatkannya sebagai prioritas. 

Menurutnya, akses yang baik akan membuka ruang penelitian, edukasi, dan wisata budaya secara lebih luas. 

“Kawasan ini luar biasa. Tinggalannya bukan hanya bernilai sejarah, tetapi juga aset pembangunan yang harus kita jaga bersama,” tambahnya.

Gubernur menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengikuti arahan kementerian, terlebih setelah MOU antara Pemprov Sulteng dan Kementerian Kebudayaan diteken. Ia menyebut bahwa Lore Lindu harus dipersiapkan sebagai destinasi unggulan yang mampu mengangkat nama Sulawesi Tengah di tingkat nasional maupun internasional. (ril/*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow