Viral, Informasi Tambang Ilegal, Camat Lore Selatan Diminta Bertindak

PALU, METROSULAWESI.NET-  Informasi soal aktivitas pertambang emas illegal (Peti)  di Kawasan Bada viral di media sosial facebook. Informasi ini disebarkan oleh akun Info Ngamba Bada.

Dikutip dari akun itu, Sabtu 16 Agustus 2025, meminta para kepala desa untuk mengeluarkan sejumlah peralatan berat yang melakukan aktivitas pertambangan illegal tersebut.

“Kami to Bada adalah tau na to mo ada, TDK perlu harus anarkis hadapi mereka, cukup satu suara desak kades2 yg yg izinkan mereka masuk, keluarkan smua alat2 yg sedang kerja itu, keluarkan smia dri Tampo bada!!!!! Pak camat Lore selatan khususnya para kades ini dlm wewenang anda, harap bertindak,” tulis akun itu.

Informasi yang dibagikan akun Info Ngamba Bada ini mendapat ratusan komentar dan sudah dibagikan puluhan kali.

“Ingat sodaraku2 Indonesia ini negara hukum, jadi tolong TDK perlu anarkis hadapi ini, cukup desak kades2 keluarkan alat2 itu dri desa mereka krna itu wewenang mereka,” tambahnya.

Akun itu menulis, di Bakekau saat ini tiga alat berat sementara kerja di Sungai Malei. “Satu hari ini air malei keruh ba pece!!! Di runde 1 alat kerja jalan menuju ke lokasi tambang emas (Wanua SAE),” tulisnya.

“Tambah lagi 3 alat mo masuk skrg smntra di jalan bada, brpa total alat smua 7 unit Exa besar, mereka itu penambang2 liar yg di usir dri rampi dan tambarana skrg bada lagi sasaran DTG di rusak, Polsek Lore selatan, camat Lore selatan, dewan adat wilayah Knpa cuma diam,” akun itu mempertanyakan.

Gunung longsor yang terjadi di Bakekay didiuga kuat karena akibat pembabatan hutan di sekitarnya. Hutan itu dibabat untuk membuka jalan ke lokasi tambang di Sungai Malei.

 “Ini gunung longsor di bakekau, akibat hutan yg di bongkar Untuk buka jalan ke tambang di sungai malei, buka mata lebar2 itu longsornya langsung ke sungai malei, dampaknya jelas ke desa2 yg di aliri sungai malei,” tulis akun itu. (*)