Wagub Reny Menyayangkan Daerah Tak Ambil Program Sekolah Rakyat
Wakil Gubernur Reny Lamadjido menyangkan jika pemerintah kabupaten dan kota di Sulteng tidak mengambil program Sekolah Rakyat (SR). Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto, sebagai strategi memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
PALU, METROSULAWESI.NET- Wakil Gubernur Reny Lamadjido menyangkan jika pemerintah kabupaten dan kota di Sulteng tidak mengambil program Sekolah Rakyat (SR). Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto, sebagai strategi memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wagub dalam sambutannya membua Rakor Penyelarasan Program Sekolah Rakyat (SR) dan Pengelolaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Palu, Kamis (20/11).
Sampai sekarang di Sulteng telah hadir 3 SR yakni SR Tadulako Nambaso, SRMP Sigi dan SR Terintegrasi Tojo Unauna.
Saat ini, tempat belajar mengajar dan asrama SR Tadulako Nambaso yang dikelola Pemprov Sulteng berlokasi di gedung BPSDM, Jalan S. Parman.
“Mari kita berbondong-bondong mengambil program sekolah rakyat,” ajak Wagub Reny Lamadjido.
Menurut Wagub, sangat disayangkan jika pemerintah kabupaten kota melewatkan program SR sebab program ini dibiayai penuh pemerintah pusat lewat kementerian sosial.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah kabupaten kota segera merintis SR di wilayahnya dengan mengerahkan semua perangkat daerah kolaborasi dalam melengkapi persyaratannya.
“Segala administrasi mempersiapkan ini (Sekolah Rakyat Tadulako Nambaso) hanya selama 3 hari. Saya menyusunnya bersama dinas sosial, BPN dan OPD teknis,” tuturnya yang waktu itu langsung gerak cepat ‘menjemput bola’ program SR dari pemerintah pusat.(ril/*)
Apa Reaksimu?
