Dari Morut Slalom Car 2025: Bangun dari Tidur Panjang, Arena Terindah serta Kezia yang Fenomenal

Morut Slalom Car 2025 berakhir dengan legenda Slalom Sulawesi dan Indonesia Timur Jamal dari KSC Diba Cakery Kendari sebagai juara umum kelas Open.

Nov 19, 2025 - 05:22
 0
Dari Morut Slalom Car 2025: Bangun dari Tidur Panjang, Arena Terindah serta Kezia yang Fenomenal
Salah satu peserta Morut Slalom Car 2025. FOTO: IST

MORUT, METROSULAWESI.NET- Morut Slalom Car 2025 berakhir dengan legenda Slalom Sulawesi dan Indonesia Timur Jamal dari KSC Diba Cakery Kendari sebagai juara umum kelas Open. Secara kasat mata penampilan dan mobil tim Kendari dan Makassar diatas rata rata peserta dari Sulawesi Tengah yang berasal dari Palu, Parigi Moutong, Poso, Morowali dan Morowali Utara.

Slalom Car sebagai bagian yang dipertandingkan secara resmi oleh Ikatan Motor Indonesia sampai tingkat Kejurnas dan PON terakhir kali dipertandingkan di Kota Palu tahun 2000. Bukti nyata dari kejuaraan ditahun 2000 bisa kita dapatkan dari Dely Kolonyang menjadi salah satu juara ketika itu dengan mengendarai mobil Suzuki Espass. 25 tahun mati suri sebelum bangun dari tidurnya di Pelataran Kantor Bupati Morowali Utara 15-16 November 2025. Pelaksana kegiatanpun adalah anak anak mobil setelah mendapat restu Pengcab IMI Morowali Utara.

“Kegiatan ini sehatusnya dilakukan di Palu, tapi kita salut dengan kemauan adik adik di Morut yang juga kami pahami masih baru dan pontang panting meyakinkan orang orang disini bahwa olahraga ini adalah olahraga prestasi dan familiar di tempat lain,” aku John Aditya Kabid R4 Pengprov IKI Sulteng di Kolonodale.

Tidak hanya itu, panitia bahkan berhasil mendatangkan Tony Yanuar Komisi Slalom Pengurus Besar IMI Pusat.

“Saya terkejut melihat arena ini. Karena waktu saya tiba kan malam, begitu pagi melihat arena ini saya bilang ini arena terimdah Slalom yang ada di Indonesia. Dan ini saya langsung laporkanke kawan kawan di pusat. Saya kirimkan video tempat ini ke mereka dan mereka juga mengakui hal yang sama. Semoga kegiatan disini terus berlanjut dan ditingkatkan ke iven Kejurda sampai Kejurnas,” katanya di acara pembukaan kegiatan.

Selain itu, Morut Slalom Car 2025 menjadi pembuka lembaran baru buat Kezia Marunduh, putri asli Morowali Utara kelahiran Jayapura 17 Oktober 2002. Kezia baru kembali ke Morowali Utara setelah orangtuanya yang merantau di Papua memutuskan kembali ke Morowali Utara tahun 2004.

“Saya mau ikut kegiatan ini, tapi ini mobil mama. Kalau rusak bagaimana, saya belum bisa ganti kalau ada apa-apa,” kata Kezia saat panitia melihat dirinya di arena sirkuit pada sesi latihan dua hari sebelum kegiatan.

Melihat minat nya, panitia sepakat meminjamkan mobil panitia untuk dipakai latihan. Tidak mengecewakan, karena Kezia punya dasar dan keberanian yang menjadi modal dasar mengaspal di arena.

Jadilah Kezia sebagai pembalap wanita satu-satunya di kejuaraan ini. Namun dari mulanya hanya ikut kelas lokal Morut, Kezia ternyata ikut semua kelas (6 kelas) yang dipertandingkan.

Ketahanan fisik menjadi faktor utama untuk bertahan. Namun Kezia bertahan dari pagi sampai malam mengikuti semua nomor dan berlaga disemua nomor final. Namun prestasi terbaiknya hanyalah juara 5 FWD Pemula (Non Double Caliper).

Prestasi ini tergolong spektakuler karena Kezia harus bertarung diantara pembalap pria yang sudah punya jam terbang dilintasan balapan. Di kelas yang dirinya menduduki peringkat 5, peserta lainnya selama ini dikenal sebagai raja jalanan Morowali Utara - Palu setiap dua hari. Bekal sebagai mantan karateka dan pendaki gunung nampaknya menempa mental dan juara. Tercatat 18 kali Kezia harus tampil sepanjang hari melintasi dua soal berbeda dengan gonta ganti mobil berdasarkan nomor yang dipertandingkan. Hebatnya, Kezia selalu fokus dan stabil dibelakang stir mobil yang dikendarainya.

Perjalanan masih panjang buat Kezia untuk membuktikan dirinya di arena Slalom Car, karena dua tahun sebelum kelahirannya di tahun 2002 Slalom Car di Sulawesi Tengah sudah mati suri.

“Saya bersyukur dapat kepercayaan kawan kawan dan tim. Kalau ini memang menjadi jalan hidup dari olahraga yang harus saya geluti, doakan saya mampu menjawabnya,” katanya.

Setelah 25 tahun ‘tidur’ dunia Slalom Sulawesi Tengah bangun diwarnai kehadiran seorang pembalap wanita. (*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow