Pedagang Wajib Menggunakan QRIS

Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Palu, Kamis, 11 Desember 2025, di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu.

Des 13, 2025 - 07:30
 0
Pedagang Wajib Menggunakan QRIS
ILUSTRASI - Salah satu pedagang sayur mayur di pasar memperlihatkan kode QRIS-nya. (Foto: ANTARA)

PALU, METROSULAWESI.NET - Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Palu, Kamis, 11 Desember 2025, di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu.

Rapat yang dihadiri jajaran Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah, BPS, Bulog, Polresta Palu, instansi teknis, serta berbagai stakeholder terkait ini mengusung tema “Akselerasi Digitalisasi dan Kendali Inflasi Jelang Nataru.”

Dalam sambutannya, Wali Kota Palu, Hadianto menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada TPID Kota Palu, Bank Indonesia, serta seluruh mitra kerja atas capaian luar biasa dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Juara I TPID Berkinerja Terbaik Tingkat Kabupaten/Kota se-Kawasan Sulawesi Tahun 2025.

“Prestasi ini adalah hasil kerja keras, komitmen, dan dedikasi kita semua dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Kota Palu. Ini patut kita banggakan dan jadikan motivasi untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar wali Kota.

Mengangkat tema akselerasi digitalisasi, Wali Kota menekankan pentingnya penerapan sistem digital di seluruh rantai pasok (supply-demand) pasar, termasuk penggunaan QRIS secara menyeluruh oleh para pedagang.

“Semua yang berkaitan dengan supply dan demand di pasar harus terdigitalisasi. Pedagang wajib menggunakan QRIS. Bahkan untuk mendapatkan lapak baru nanti, syaratnya harus ber-QRIS,” tegas Wali Kota Palu.

Wali Kota Palu juga berharap TP2DD Kota Palu mampu menorehkan prestasi penghargaan terbaik nasional. Menurutnya, jika digitalisasi berjalan optimal, maka pengendalian inflasi juga akan semakin efektif.

Secara Year-on-Year, inflasi Kota Palu tercatat berada pada posisi keempat terendah di Sulawesi Tengah, yaitu sebesar 3,08% pada Oktober 2025, dan turun menjadi 2,94% pada November 2025. Meski masih sedikit di atas target nasional sebesar 2,72%, angka ini dinilai stabil.

“Target kita bukan sekadar mendapatkan penghargaan, tetapi menjadikan penghargaan itu sebagai standar. Bila kita sudah mendapatkan penghargaan TPID terbaik, berarti kita sudah berada pada jalur yang benar,” ujar Wali Kota Palu.

Wali Kota Palu menegaskan bahwa inflasi Kota Palu harus mampu berada di bawah rata-rata nasional untuk turut membantu pencapaian target inflasi nasional tersebut.

Reporter: Yusuf Bj

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow