Ucapkan Syukur Atas Bantuan dari Hengjaya Mineralindo, Ponpes: Kami Terbantu Membersihkan Pondok

Bantuan berupa peralatan dan pembersih yang disalurkan PT Hengjaya Mineralindo, perusahaan yang berpusat di Morowali, Sulawesi Tengah disambut baik oleh korban banjir di Aceh,

Des 17, 2025 - 19:57
Des 17, 2025 - 19:59
 0  22
Ucapkan Syukur Atas Bantuan dari  Hengjaya Mineralindo,  Ponpes: Kami Terbantu Membersihkan Pondok
Pimpinan Pondok Pesantren Rayatul Quran, Ustadz Zainuddin, Lc, menerima secara simbolis bantuan dari PT Hengjaya Mineralindo berupa mesin pembersih, peralatan kebersihan, serta bantuan pangan untuk mendukung pemulihan pondok dan masyarakat setempat pascabanjir di Desa Manyang Cut, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

ACEH, METROSULAWESI.NET-  Bantuan peralatan pembersih yang disalurkan PT Hengjaya Mineralindo, perusahaan yang berpusat di Morowali, Sulawesi Tengah disambut baik oleh korban banjir di Aceh,

Keuchik Gampong Tanjong Ulim, Yushadi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian yang diberikan.

“Membersihkan lumpur pascabanjir sangat berat bagi warga kami. Bantuan dari PT Hengjaya Mineralindo ini sangat membantu, terutama mesin semprot untuk membersihkan lantai rumah, juga kereta sorong, sekop, cangkul, dan bahan pangan. Kami benar-benar berterima kasih,” kata Yushadi, Rabu 17 Desember 2025.

Bantuan serupa jua disalurkan PT Hengjaya Mineralindo ke korban banjir lainnya di Pondok Pesantren Rayatul Quran di Desa Manyang Cut, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Ponpes ini menjadi salah satu lokasi yang terdampak paling parah. Lumpur banjir sempat merendam kawasan pondok hingga sekitar 1,5 meter, merusak kasur santri, kitab, serta berbagai peralatan belajar.

Pimpinan Pondok Pesantren Rayatul Quran, Ustadz Zainuddin, Lc, menyampaikan bahwa bantuan peralatan pembersih dari PT Hengjaya Mineralindo sangat membantu proses pemulihan pondok pesantren.

“Lumpur masuk hampir ke seluruh area pondok, bahkan mencapai sekitar satu setengah meter. Banyak kasur santri dan peralatan pondok yang rusak dan tertutup lumpur,” katanya.

“Dengan adanya bantuan mesin dan peralatan pembersih ini, kami sangat terbantu untuk membersihkan pondok, agar para santri bisa segera kembali belajar dan memperdalam ilmu Al-Qur’an,” tambah Ustadz Zainuddin.

Zainuddin,  mengajak perwakilan PT Hengjaya Mineralindo untuk melihat langsung kondisi pondok yang hingga kini masih menyisakan genangan lumpur di sejumlah ruangan, sebagai gambaran nyata dampak banjir yang dialami para santri.

Ia pun menyampaikan doa tulus bagi para donatur dan pihak yang telah membantu. “Kami mendoakan semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan para donatur dengan pahala terbaik di sisi-Nya,” ucapnya.

Tak hanya di satu titik, bantuan dari PT Hengjaya Mineralindo juga telah disalurkan ke delapan lokasi posko pengungsian yang tersebar di Kabupaten Pidie Jaya dan Aceh Utara, berdasarkan pendataan kebutuhan mendesak di lapangan.

Mulyadi, perwakilan PT Hengjaya Mineralindo yang ditugaskan mendistribusikan bantuan, menjelaskan bahwa sejak awal perusahaan menekankan pentingnya ketepatan sasaran.

“Kami diminta perusahaan untuk mendata posko-posko pengungsi dan kebutuhan yang paling mendesak. Karena itu kami merekomendasikan alat pembersih rumah dan bahan pangan, juga obat-obatan, perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, dan sarung, serta kebutuhan lainnya seperti pembalut wanita,” jelas Mulyadi.

Sebelumnya, PT Hengjaya Mineralindo bersama Nickel Industries Limited menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Aceh yang diterima langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah,  di Banda Aceh. Bantuan tersebut diserahkan oleh Komisaris PT Hengjaya Mineralindo, Muhammad Resqy Faisal, didampingi Chief Finance Officer (CFO) Vijayan G. Nair.

Kini, di rumah-rumah warga dan lingkungan pondok pesantren yang perlahan dibersihkan, suara mesin semprot berpadu dengan doa. Lumpur memang meninggalkan luka, namun dari kepedulian yang datang dari jauh, harapan kembali tumbuh—agar kehidupan pulih, dan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an kembali menggema di Aceh.  (*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow