Warga Antusias Kunjungi Galeri Sejarah Islam Sulteng di Masjid Raya Baitul Khairaat
Fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sumber pengetahuan sejarah Islam serta destinasi religi. Hal ini terdapat di Masjid Raya Baitul Khairaat Palu yang baru diresmikan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama dua mantan gubenur yakni Longki Djanggola dan Rusdi Mastura pada Kamis (4/12/2025).
PALU, METROSULAWESI.NET - Fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga sumber pengetahuan sejarah Islam serta destinasi religi. Hal ini terdapat di Masjid Raya Baitul Khairaat Palu yang baru diresmikan Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid bersama dua mantan gubenur yakni Longki Djanggala dan Rusdi Mastura pada Kamis (4/12/2025).
Di masjid milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) memiliki Galeri Islam di Sulawesi Tengah yang dikelola Dinas Kebudayaan Sulteng. Museum menampilkan galeri sejarah Islam di Sulawesi Tengah.
Galeri ini telah resmi dibuka bersamaan Masjid Raya Baitul Khairaat Palu diresmikan. Sejak itu warga atau jemaah masjid antusias mengunjungi ruang galeri.
‘’Sejak kemarin (Kamis, 4/12/2025) banyak orang yang berkunjung,’’ kata petugas galeri kepada Metro Sulawesi, Jumat (5/12/2025).
Antusias warga masih terlihat hingga kemarin. Usai salat Jumat jemaah berkerumun dan antre untuk masuk ke ruang galeri.
‘’Museum ini tematik yakni menampilkan Galeri Sejarah Islam di Sulawesi Tengah,’’ kata Rim, Kepala UPT Taman Budaya dan Museum, Dinas Kebudayaan Sulteng.
Memasuki ruang galeri, pengunjung disuguhkan tentang Syech Abdul Raqie atau Dato Karama, tokoh penyebar agama Islam di Sulawesi Tengah pada abad ke-17. Pengunjung juga dapat melihat lembaran ayat Alquran yang ditulis dari kulit kayu serta Alquran yang ditulis dengan tangan.
Selain itu ditampilkan informasi tentang tradisi Islam yang berakulturasi dengan budaya lokal. Ada juga masjid tua yang ada di Palu, Bungku dan Touna yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
Kemudian peninggalan Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua berupa sajadah, gambus, dan peralatan makan. Guru Tua pendiri Alkhairaat, yang kini menjadi organisasi Islam terbesar di wilayah Indonesia Timur.
Rim mengatakan, dalam galeri itu terdapat sejarah Islam di Banggai Kepulauan (Bangkep) dengan tokohnya Imam Sya’ban. Kemudian ekspresi budaya Islam seperti tari Jepeng, kaligrafi, dan peralatan kesenian.
Yang menarik galeri itu memanfaatkan aspek teknologi digitalisasi.
‘’Penataannya luas dan modern karena didukung dengan digitalisasi,’’ kata Rim.
Reporter: Syahril Hantono
Apa Reaksimu?


