Agar Sulteng Tak Bergantung di Pertambangan, BI Rekomendasikan Sumber Ekonomi Baru

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng pada Triwulan III Tahun 2025 mencapai 7,79 persen. Sektor pertambangan dan industri pengolahan masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah.

Nov 29, 2025 - 05:24
 0
Agar Sulteng Tak Bergantung di Pertambangan, BI Rekomendasikan  Sumber Ekonomi Baru
Suasana Bincang Akhir Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tengah bersama Bank Indonesia Provinsi Sulteng di Palu, Kamis, 27 November 2025. FOTO: MICHAEL

PALU, METROSULAWESI.NET - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Sulteng pada Triwulan III Tahun 2025 mencapai 7,79 persen. Sektor pertambangan dan industri pengolahan masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah.

BI Perwakilan Sulawesi Tengah mengeluarkan rekomendasi sumber ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan agar Sulteng tidak hanya bergantung ke pertambangan.

"Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah turut menjalankan advisory ke daerah dengan mengidentifikasi sumber ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan, terutama terhadap komoditas unggulan, seperti kakao, rumput laut, dan pariwisata," ungkap Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah, Miftachul Choir.

Hal ini diungkapkan saat Bincang Akhir Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tengah bersama Bank Indonesia Provinsi Sulteng di Palu, Kamis, 27 November 2025.

Kegiatan mengusung topik “Mengurai Benang Kusut Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kemiskinan di Sulawesi Tengah: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan”.

Miftachul mennyebut hasil perkebunan Sulawesi Tengah nomor dua terbesar dalam kawasan Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua).

"Kelapa sawit kita 143 ribu ton dan kelapa 193 ribu ton," bebernya.

Selain sawit dan kelapa, ada kakao dengan hasil 125 ribu ton dan biji kopi 3,31 ribu ton. Daerah penghasil utama kakao yaitu Parigi Moutong, Poso dan Sigi.

"Kakao ini terbesar nomor satu se Indonesia. Tapi sekarang produktivitasnya semakin menurun, padahal kita punya potensi yang sangat besar dari kakao," ucap Miftachul.

Sulteng juga disebut penghasil beras terbesar kedua di Sulampua dengan hasil produksi 450 ribu ton. Lumbung produksi di Parigi Moutong, Banggai dan Sigi.

Hasil perikanan dan kelautan Sulawesi Tengah juga bisa diandalkan menjadi sumber ekonomi baru jika digarap dengan serius.

"Hasil rumput laut kita 695 ribu ton dan ikan tangkap 433 ribu ton," kata dia.

"Dari sini kita bisa memberikan rekomendasi ke Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan," tandas Miftachul.

Kegiatan ini turut mengahadirkan narasumber masing-masing; Ketua DPD APINDO Sulteng, Wijaya Chandra, Guru Besar Ekonomi Universitas Tadulako, Prof Moh. Ahlis Djirimu, dan Pejabat Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulteng, Teguh Ananta. (mic)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow