Antisipasi Kasus Keracunan Siswa, Cakalang dan Tongkol Dilarang Jadi Lauk MBG

Ikan cakalang maupun tongkol kini dilarang sebagai lauk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Larangan dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN) pasca sejumlah kasus dugaan keracunan yang disebabkan oleh lauk tersebut.

Sep 23, 2025 - 09:17
 0
Antisipasi Kasus Keracunan Siswa, Cakalang dan Tongkol Dilarang Jadi Lauk MBG
Tampak siswa saat menerima paket MBG di salah satu sekolah di Kota Palu, beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)

PALU, METROSULAWESI.NET - Ikan cakalang maupun tongkol kini dilarang sebagai lauk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Larangan dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN) pasca sejumlah kasus dugaan keracunan yang disebabkan oleh lauk tersebut.

“Sudah tida boleh. Seminggu lalu ada arahan dari deputi BGN untuk tidak lagi menggunakan jenis-jenis ikan tersebut,” kata Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Kota Palu, Yudhi Riandy, saat ditemui awak media, Jumat, 19 September 2025.

Dia menyebut dari evaluasi menunjukkan tidak semua penerima manfaat cocok dengan menu ikan cakalang dan tongkol.

Bahkan, sejumlah kasus mengarah pada penggunaan dua jenis ikan itu.

“Berdasarkan hasil evaluasi, tidak semua penerima manfaat itu cocok,” jelasnya.

Arahan ini, kata Yudhi, sudah disampaikan ke koordinator wilayah (korwil) serta wakil koordinator wilayah (wakorwil) untuk diteruskan ke kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“SPPG ini salah satunya ahli gizi, jadi dalam menyusun menu tidak lagi menggunakan ikan tersebut,” ujarnya.

Selain soal menu, Yudhi menekankan pentingnya standar operasional prosedur (SOP) di dapur MBG. Kepala SPPG wajib mencicipi makanan sebelum didistribusikan.

“Ada SPO, mana yang tidak layak, harus ditarik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan SOP melarang penggunaan makanan yang sudah dipanaskan kembali. Hal itu bisa dibuktikan dari daftar menu yang dirilis masing-masing SPPG melalui aplikasi Dialur.

Diketahui, dalam sejumlah kasus dugaan keracunan MBG, lauk yang disantap penerima makanan gratis ini salah satunya berisi ikan cakalang. Dugaan keracunan MBG yang baru terjadi yaitu di wilayah Banggai Kepulauan pada Rabu, 17 September 2025. 

Direktur RSUD Trikora Salakan, Feldy Deki mengatakan hingga Sabtu (20/9), tercatat sebanyak 335 pasien telah dirawat sejak kasus pertama masuk pada Rabu (17/9). Dari jumlah tersebut 301 pasien sudah pulih dan dipulangkan, sementara 34 pasien masih dirawat karena gejala seperti sesak napas serta kram pada otot dada, tangan.

Ia melanjutkan untuk memperkuat layanan, RSUD Trikora telah mendapatkan tambahan tenaga medis dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dengan empat dokter spesialis anak dan anestesi, serta tiga perawat yang langsung diterjunkan ke Salakan.

Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow