DLH Gelar Pertemuan dengan Swasta Terkait Pengeloaan Sampah
Penanganan sampah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sulteng. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) digelar pertemuan bertema Penguatan Peran Swasta dalam Pengelolaan Sampah Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Kamis (4/12).
PALU, METROSULAWESI.NET - Penanganan sampah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sulteng. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) digelar pertemuan bertema Penguatan Peran Swasta dalam Pengelolaan Sampah Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Kamis (4/12).
Pertemuan yang menjadi program Kementerian Lingkungan Hidup dibuka Sekdaprov Sulteng Novalina dan dihadiri pejabat dinas lingkungan hidup, perusahaan pemilik smelter, peleburan logam dan minyak sawit, pelaku usaha pemanfaat plastik daur ulang dan asosiasi daur ulang plastik Indonesia (ADUPI).
Sekdaprov Novalina mengatakan dalam RPJMN 2025-2029, Indonesia menargetkan 100% sampah terkelola pada tahun 2029 melalui pengolahan sampah di fasiltas berteknologi ramah lingkungan.
Sementara target capaian nasional pada tahun ini baru mencapai 51,2%. Karena itu perlu kolaborasi semua pihak dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan demi terpenuhinya target yang ditetapkan.
Pertemuan ini menjadi pijakan bersama demi terwujudnya pengelolaan sampah ramah lingkungan, antara lain dengan bank sampah, TPS3R, rumah kompos, maggot BSF, MRF dan lainnya.
Sekdaprov Novalina menuturkan tantangan fiskal yang kembali dialami semua pemerintah daerah pada tahun anggaran 2026, seiring kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.
Praktis, sejumlah alokasi dana transfer ke daerah (TKD) dalam postur APBD pemerintah provinsi berkurang drastis.
Walau begitu, Sekdaprov tetap optimis seraya menegaskan komitmen Pemprov Sulteng dalam mendukung keberhasilan program-program pusat dengan kemampuan anggaran saat ini.
Karena itu, pemprov siap membuka ruang-ruang kerja sama dengan dunia usaha dalam mengimplementasi program aksi nyata pengurangan dan penanganan sampah secara kolaboratif.
"Insya Allah, kami berkomitmen dan kalau ada program dari kementerian akan kami laksanakan dengan sepenuh hati," tegasnya.
"Efisiensi tak akan menghentikan pembangunan tapi justru pendekatan agar anggaran lebih fokus dan tepat sasaran". (ril/*)
Apa Reaksimu?


