Dugaan Plagiarism di Untad: Prof Amar Bela Prof RN, Basir Bantah Merekomendasi

Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Amar membantah dugaan plagiat sebagaimana yang dituduhkan ke Prof RN. Bantahan itu disampaikannya dalam surat tertulis yang ditujukan ke Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto di Jakarta.

Juli 28, 2025 - 15:20
 0
Dugaan Plagiarism di Untad: Prof Amar Bela Prof RN, Basir Bantah Merekomendasi
Rektor Untad, Prof Amar (kiri) dan Mantan Ketua Senat Untad, Muhammad Basir. (Foto: Berbagai Sumber)

PALU, METROSULAWESI.NET - Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Amar membantah dugaan plagiat sebagaimana yang dituduhkan ke Prof RN. Bantahan itu disampaikannya dalam surat tertulis yang ditujukan ke Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto di Jakarta.

Dikutip dari suratnya tertanggal 25 Juli 2025 itu, Prof Amar menyampaikan beberapa poin klarifikasi.

Pertama kata Rektor, pengusulan guru besar atas nama Prof RN telah sesuai prosedur, melalui proses yang panjang dan lama, dimulai dari usulan tingkat Prodi (DUPAK terlampir) kemudian dirapatkan pada Tim Penilai Fakultas, selanjutnya di paripurnakan pada senat Fakultas Kesehatan Masyarakat serta mendapat rekomendasi senat FKM yang selanjutnya dikirim ke Rektor Untad.

Kedua, setelah sampai ke Rektor, maka Rektor mendisposisi kepada Warek Biduk saat itu, kemudian masuk ke Tim penilai dan tim Validasi karya Ilmiah Untad. Sesuai aturan saat itu (Tahun 2020), maka yang menilai karya ilmiah seorang calon guru besar ada 3 yakni 1 orang dari internal Untad yang sebidang (Bapak Dr.dr. Sabir, M.Si - FK untad) dan 2 orang dari luar Untad yakni dari Bapak Prof.Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes (FKM Unhas) dan Bapak Prof. Dr. Ruslan Majid, SKM, M.Kes (FKM UHO).

Ketiga, usulan tersebut telah lengkap, kemudian masuk di senat Universitas, dirapatkan di senat dan telah mendapatkan rekomendasi kelayakan dari Ketua Senat Universitas Tadulako (saat itu ketua senat Bapak Muhammad Basir) untuk diusulkan sebagai calon guru besar Untad.

Selanjutnya Prof Amar merinci kronologinya. Pada 29 Juni 2020 di input oleh operator kemudian terkirim ke system penilaian kenaikan Jabatan Fungsional Kementerian Dikti. Selanutnya tanggal 21 Oktober 2020, usulan tersebut tertolak dan pada 21 Desember melakukan revisi serta menambah 5 karya ilmiah yang baru.

Selanjutnya, pada tanggal 5 Juli 2021, terbit Penetapan Angka Kredit oleh Dirjen Pendidikan Tinggi. Kemudian 18 Agustus 2021 telah terbit SK kenaikan jabatan akademik Guru Besar dari Mendikbud Ristek Dikti. Dan di tanggal 15 Desember 2021 Pengukuhan Guru Besar An. Prof RN.

Terkait dengan karya ilmiah, Prof Amar mengatakan, artikel yang berkolaborasi dengan mahasiswa, semuanya telah persetujuan dan kesepakatan mahasiswa dari awal, sejak penentuan judul. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang meminta langsung kepada Prof RN untuk dibantu publish artikelnya dan beliau bersedia sebagai First Author.

“Bahwa adanya plagiarism itu tidak benar, karena semua artikel telah melalui aplikasi

Turnitin (uji similiarity <25%),” tulis Prof Amar.

Mantan Ketua Senat Untad, Muhammad Basir yang dikonfirmasi terkait rekomendasi yang dikeluarkannya, membantah telah mengeluarkan rekomendasi untuk Prof RN.

“Saya ke bapak Rektor tolong buktikan dokumennya. Saya tidak pernah menandatangani itu,” jawab Basir.

“Mohon bapak Rektor membuktikan adanya undangan rapat senat yang saya tanda tangani yang berisikan untuk membahas kelayakan dokumen Prof RN menjadi guru besar. Setahu saya, itu tidak pernah ada,” tambahnya.

Tidak itu saja, mantan Rektor Untad dua periode itu juga meminta Prof Amar menghadirkan absen arapt senat universitas yang dihadiri anggota senat dan membubuhkan tanda tangan di absensi atas kehadirannya sebagai peserta rapat, sebab setahunya itu tidak pernah ada.

“Tolong perlihatkan berita acara rapat senat atau notulen yang ditandatangani oleh pak Dr Hasbullah selaku sekretaris dan saya selaku ketua senat, sebab setahu itu juga tidak pernah ada. Termasuk surat kelayakan yang saya tanda tangan basah, bukan tanda tangan hasil scan,” pungkas Basir.

Reporter: Udin Salim 

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow