Irmawati Sahi Dorong Kemandirian Ekonomi Penyandang Disabilitas
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembangunan yang inklusif melalui penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan bagi Penyandang Disabilitas di Kota Palu.
PALU, METROSULAWESI.NET - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembangunan yang inklusif melalui penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan bagi Penyandang Disabilitas di Kota Palu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program prioritas Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga (KHP KK), yang dipimpin oleh Irmawati Sahi, tokoh yang selama ini dikenal konsisten memperjuangkan penguatan kapasitas kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.
Kabid KHP KK Irmawati Sahi, Jumat (12/12/2025) mengatakan, dalam pelatihan yang diikuti oleh berbagai kelompok disabilitas ini, peserta mendapatkan keterampilan praktis di bidang olah makanan, seperti pembuatan kue, snack, dan produk pangan sederhana yang dapat dikembangkan menjadi usaha rumahan.
Selain penguatan keterampilan, peserta juga dibekali dengan dua materi penting untuk mendorong keberlanjutan usaha, yaitu literasi digital dan pencatatan keuangan sederhana. Kedua materi ini difasilitasi secara inklusif, dengan dukungan penerjemah bahasa isyarat agar seluruh peserta dapat memahami materi tanpa hambatan.
Menguatkan Kapasitas, Mendorong Kemandirian
Irmawati Sahi menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendorong penyandang disabilitas agar tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memasarkan produk dan mengelola usaha secara mandiri.
“Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan cara membuat produk, tetapi bagaimana peserta dapat menjual, mengatur laporan keuangan, dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar. Kita ingin mereka berdaya, mandiri, dan memiliki ruang setara dalam aktivitas ekonomi,” ujar Irmawati Sahi.
Ia menegaskan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas bukan sekadar program, melainkan komitmen jangka panjang untuk mewujudkan pembangunan inklusif di Sulawesi Tengah, sejalan dengan misi Gubernur dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan.
Materi Pelatihan yang Relevan dan Aplikatif Pelatihan disusun dengan pendekatan praktis dan mudah diterapkan, meliputi:
-Keterampilan Olahan Makanan: pembuatan produk pangan bernilai jual, pengemasan sederhana, standar kebersihan, dan identifikasi peluang pasar.
-Literasi Digital: pemanfaatan WhatsApp Business, media sosial, dan marketplace untuk promosi produk secara mandiri.
-Pencatatan Keuangan: cara menghitung modal, harga pokok produksi (HPP), keuntungan, serta pencatatan transaksi harian untuk menjaga kesehatan keuangan usaha.
Seluruh sesi dilakukan dengan metode demonstrasi, praktik langsung, dan penyampaian materi yang disesuaikan dengan kemampuan peserta.
Siti Aulia, salah satu peserta tunarungu, menyampaikan rasa syukur dapat mengikuti pelatihan tersebut.
“Kami jarang mendapat pelatihan seperti ini. Materinya jelas dan mudah dipahami. Saya senang karena akhirnya tahu cara menjual produk secara online. Terima kasih kepada Ibu Irmawati dan DP3A,” ungkapnya melalui penerjemah isyarat.
“Keterampilan ini bisa langsung dipraktikkan di rumah. Saya jadi semangat membuka usaha kecil-kecilan untuk membantu ekonomi keluarga,” kata Rahman, penyandang disabilitas fisik.
Kesan positif ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan membuka peluang kemandirian ekonomi bagi peserta.
Irmawati Sahi menegaskan bahwa kegiatan ini bukan yang terakhir. DP3A Sulteng berkomitmen melanjutkan pelatihan serupa serta memperluas cakupan ke kabupaten/kota lain agar semakin banyak penyandang disabilitas yang dapat mengakses peningkatan kapasitas dan peluang ekonomi.
“Inklusi bukan sekadar slogan. Kita harus memastikan setiap orang, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi. Itu adalah mandat moral dan visi pembangunan kita,” tegasnya. (ril/*)
Apa Reaksimu?


