Kasus Stunting Sulteng Masih Tinggi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) menggelar Rapat Evaluasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2025, di Palu, Selasa, 16 Desember 2025.
PALU, METROSULAWESI.NET - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) menggelar Rapat Evaluasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2025, di Palu, Selasa, 16 Desember 2025.
Rapat ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi capaian program pencegahan dan percepatan penurunan stunting, sekaligus mengidentifikasi tantangan dan merumuskan strategi yang lebih efektif guna mencapai target penurunan stunting di Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini dibuka Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan ketepatan sasaran intervensi.
“Melalui forum ini, saya berharap seluruh perangkat daerah dapat semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi, meningkatkan akurasi data, serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif stunting benar-benar tepat sasaran,” tegas Reny.
Menurut Wakil Gubernur, garda terdepan dalam pencegahan stunting adalah keluarga, kader, dan masyarakat. Ia juga mendorong kabupaten/kota untuk menghadirkan inovasi daerah sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
“Inovasi daerah sangat diperlukan. Salah satu contoh yang sudah berjalan adalah program Tabungan Telur di Kota Palu, serta peran aktif Puskesmas dalam menindaklanjuti anak-anak berisiko stunting,” tambahnya.
Berdasarkan data tahun 2024–2025, prevalensi stunting di Sulawesi Tengah tercatat sebesar 26,1 persen, mengalami penurunan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode sebelumnya. Meski menunjukkan tren positif, angka tersebut masih tergolong tinggi dan memerlukan intervensi yang lebih masif dan terintegrasi.
Data ini menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting bukan semata isu kesehatan, melainkan bagian integral dari peningkatan kualitas hidup, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan sumber daya manusia secara menyeluruh.
Rapat evaluasi ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Irwan, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, yang memaparkan Hasil Monitoring Web Bangda Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (P3S) Tahun 2025.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Syahril Hantono
Apa Reaksimu?


