Tragedi KM Barcelona dan Penyelamatan Balita

Kapal KM Barcelona diketahui terbakar di Perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) pada Minggu siang 20 Juli 2025.

Juli 21, 2025 - 21:07
 0
Tragedi KM Barcelona dan Penyelamatan Balita
Abdul Rahman Agu, salah satu korban dari terbakarnya KM Barcelona saat berjuang keras menyelamatkan seorang balita, Minggu 20 Juli 2025. (Foto: Tangkapan Layar FB/AbdulL Rahman Agu)

MANADO, METROSULAWESI.NET - Kapal KM Barcelona diketahui terbakar di Perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) pada Minggu siang 20 Juli 2025.

Kapal tersebut membawa sebanyak 280 penumpang dari Talaud menuju Kota Manado. Kapal itu terbakar saat di tengah perjalanan, memperlihatkan asap tebal yang mengepung kapal. Api itu berasal dari dek atas kapal.

Semua penumpang berhamburan ke luar untuk selamatkan diri. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Abdul Rahman Agu, salah satu penumpang yang ikut di kapal itu menyiarkan langsung peristiwa tersebut di akun facebooknya. Dari video yang dia bagikan, sejumlah penumpang tampak terombang-ambing di lautan setelah memutuskan melompat ke laut. 

Rahman Agu terlihat mengenakan pelampung. Dia kemudian menolong salah seorang bayi dari salah seorang ibu yang juga ikut terombang-ambing. Rahman Agu menggendong balita perempuan tersebut dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya memegang handphone. 

Dari video yang disiarkan Rahman Agu, terdengar sejumlah penumpang berteriak meminta tolong dan adapula yang menangis histeris.

“Jangan nangis ya adek, tidak usah menangis. Adek aman. Ya Allah tolong kasihan ya Allah, Ya Allah, torang pe Kapal Barcelona tabakar,” kata Rahman Agun dengan logat Manado yang kental sembari menenangkan balita tersebut.

Saat sebuah kapal nelayan berada di sekitar lokasi, Rahman Agu berteriak meminta tolong agar balita itu diselamatkan lebih dulu. Balita yang memakai kaos merah dan tidak mengenakan pelampung itu juga terdengar berteriak.

“Aduh ya Allah, Om.. Om.. ada adek eh.. Ya Allah so lelah sekali eh, ya Allah, om so Lelah. Om tolong ada anak kacili om,” teriak Rahman Agu memanggil perahu. 

Ibu kandung dari balita itu juga berteriak memanggil perahu, agar menolong balita tersebut. "Om ada adek, om, tolong. Kasihan, ada adek. 

“Tuhan Yesus… tolong,”  teriak wanita itu kemudian menangis.

Sayang teriakan dari kedua korban itu belum berhasil. Perahu itu terlihat malah menjauh.

“Tunggu dek, sabar.. Waduh ya Allah, so lelah sekali kaki,” keluh Rahman Agu.

Tak beberapa lama kemudian, perahu penolong itu mendekat ke arah mereka.  

“Om ada anak kacili, om tolong ada adek om,” teriak Rahman Agu.

Balita pun kemudian diselamat oleh perahu tepat di menit 17 setelah mereka terombang-ambil di tengah laut.

Saat itu terlihat ada beberapa perahu nelayan ikut membantu. Mereka memprioritaskan anak-anak kecil untuk diangkut lebih dulu.

"Alhamdulillah, adek so (sudah) selamat, sudah di atas perahu," kata Rahman Agu dalam rekaman videonya.

Terpisah, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan seluruh penumpang KM Barcelona di perairan Manado telah dievakuasi petugas.

"Dipastikan seluruh korban sudah dievaluasi," kata Denih seperti dilansir dari Antara, Minggu.

Di saat yang sama, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama TNI May Franky Pasuna Sihombing, mengatakan tercatat ada 280 penumpang yang telah dievakuasi petugas. Dari 280 penumpang, tiga penumpang dinyatakan meninggal dunia.

"Untuk sementara dari 280 orang tersebut ada tiga orang yang meninggal namun infonya karena sakit bukan karena terbakar," kata Franky.

Reporter: Udin Salim

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow