Wagub Soroti Ketimpangan Pertumbuhan Ekonomi dan Penanganan Stunting
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido keprihatinan atas tingginya angka stunting di Sulawesi Tengah, meskipun pertumbuhan ekonomi daerah menunjukkan tren positif.

PALU, METROSULAWESI.NET - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A. Lamadjido keprihatinan atas tingginya angka stunting di Sulawesi Tengah, meskipun pertumbuhan ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
“Kalau kita melihat dari data yang ada, pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan ini berjalan simetris. Ekonomi meningkat, tetapi angka kemiskinan tidak menurun,’’ kata Wagub seperti dikutip dari RRI.
‘’Itu sebabnya saya dan Pak Gubernur menggagas program Berani Sehat dan Berani Cerdas sebagai bentuk intervensi langsung untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.
Program Berani Sehat dan Berani Cerdas merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memperkuat ketahanan keluarga melalui akses layanan dasar yang lebih baik, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Kedua program tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan.
Wakil Gubernur memaparkan sejumlah strategi yang telah dijalankan dalam menekan angka stunting, seperti pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, penyediaan makanan tambahan bergizi bagi balita, serta edukasi masyarakat melalui program Duta 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Meski begitu, ia mengakui efektivitas program masih perlu dievaluasi secara menyeluruh.
“Mungkin ada metode yang belum tepat sasaran. Karena itu kita perlu evaluasi menyeluruh agar program yang sudah berjalan benar-benar memberi dampak signifikan,” jelasnya.
Reny menekankan bahwa stunting bukan sekadar isu kesehatan, melainkan persoalan pembangunan jangka panjang yang menyangkut kualitas generasi mendatang.
“Stunting adalah ancaman masa depan. Jika kita tidak serius hari ini, kita sedang merusak kualitas sumber daya manusia kita dalam jangka panjang,” tegasnya.
Reny mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat, hingga dunia usaha, untuk bersinergi secara berkelanjutan dalam penanggulangan stunting.
“Mari kita bergandengan tangan dan bersinergi bersama-sama fokus untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan standar nasional yang diinginkan. Jangan fluktuatif, tahun ini giat, tahun depan kendor. Ini bukan semata tugas dinas kesehatan, tapi semua elemen masyarakat harus ambil bagian,” katanya. (ril/*)
Apa Reaksimu?






