Warga Tuding CPM Lemahkan Perjuangan Warga di Poboya
Warga Poboya kembali menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Jalan Batumoranga, tepat pintu masuk menuju lokasi operasional PT Citra Palu Mineral (CPM), pada Selasa, 12 Agustus 2025.

PALU, METROSULAWESI.NET - Warga Poboya kembali menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Jalan Batumoranga, tepat pintu masuk menuju lokasi operasional PT Citra Palu Mineral (CPM), pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Aksi diikuti sekitar 500 warga yang menggantungkan hidup dari penambangan emas di wilayah Poboya. Massa menuntut penciutan lahan tambang dan penutupan PT CPM, yang dinilai merampas hak kelola masyarakat setempat.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan, Moh. Amin Pantoh, menyatakan bahwa lahan Poboya merupakan tanah leluhur yang telah diwariskan dan diwakafkan untuk kesejahteraan warga setempat, termasuk generasi mendatang.
“Kekayaan alam ini harus kita jaga dan kelola bersama. Kami adalah pemilik sah lahan Poboya. Siapa pun yang ingin masuk dan mengambil kekayaan di sini harus mendapat izin dan persetujuan warga,” tegas Amin.
Amin menuding PT CPM telah melakukan berbagai cara dan upaya sebagai siasat untuk melemahkan perjuangan warga, salah satunya dengan merekrut sebagian warga agar terlihat seolah perusahaan telah memberikan manfaat.
Ia menegaskan, tanpa perusahaan pun masyarakat mampu mengelola tambang secara mandiri dan berkeadilan. Mengutip pesan orang tua terdahulu, Amin menyampaikan ungkapan dalam bahasa Kaili.
"Ane naganamo patampasi kita metalili, pegoli bo tingayosimo (bila sudah cukup empat sudut dan empat arah kita menghindar, maka hadapilah".
Menurutnya, pesan ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menghadapi segala bentuk konflik, termasuk dengan pihak yang dianggap kuat.
Amin mengungkapkan bahwa warga telah mengajukan permohonan resmi ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mendapatkan hak kelola tambang Poboya. Prosedur tersebut telah dijalankan, namun PT CPM dinilai belum rela berbagi pengelolaan.
“Seharusnya bukan kita yang berbagi dengan mereka, tapi mereka yang harus berbagi dengan rakyat. Tidak ada kata mundur, tambang Poboya harus terbuka untuk rakyat. Kalau mereka tidak mau berbagi, kami pun tidak akan berbagi,” tegasnya.
Ia menyerukan ajakan agar warga bersatu mempertahankan lahan demi kesejahteraan bersama.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Udin Salim
Apa Reaksimu?






