Business Matching PABETA 2025: Langkah Nyata Dorong UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Modern
Pemerintah Sulawesi Tengah menggelar Business Matching PABETA (Pusat Akselerasi Bisnis dan Ekonomi Terpadu) 2025 untuk memperkuat struktur ekonomi daerah dan mendorong UMKM masuk ke rantai pasok industri modern.
PALU, METROSULAWESI.NET - Pemerintah Sulawesi Tengah menggelar Business Matching PABETA (Pusat Akselerasi Bisnis dan Ekonomi Terpadu) 2025 untuk memperkuat struktur ekonomi daerah dan mendorong UMKM masuk ke rantai pasok industri modern.
Kegiatan ini dihadiri oleh perbankan, retail modern, hotel, restoran, dan lembaga regulator, serta 25 UMKM terpilih dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng, Sabtu, 6 Desember 2025. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina, menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulteng yang tinggi (9,89% pada 2024) belum sepenuhnya dirasakan pelaku usaha kecil.
"Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar PDRB kita, namun UMKM masih belum menikmati rantai nilai industri tersebut," ujarnya.
Kepala OJK Sulawesi Tengah menekankan bahwa UMKM harus terkoneksi ke ekosistem keuangan modern untuk meningkatkan akses pembiayaan dan transaksi digital.
"UMKM harus masuk ke jaringan distribusi modern, memperkuat kualitas produk, dan mengikuti standar industri," tambah Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulteng.
Business Matching PABETA 2025 diharapkan menjadi titik temu penting untuk membuka distribusi produk UMKM ke retail modern, jaringan perhotelan, restoran, dan pembeli industri. Kegiatan ini juga akan diikuti dengan program lanjutan untuk mendampingi UMKM dalam follow-up kemitraan, penyesuaian standar produk, dan integrasi ke platform digital.
Komitmen Pendampingan Berkelanjutan
PABETA memastikan bahwa pendampingan tidak berhenti pada Business Matching hari ini. Program lanjutan akan dirancang untuk mendampingi 25 UMKM terpilih dalam: follow-up kemitraan, penyesuaian standar produk, sertifikasi dan perizinan, penguatan laporan keuangan, hingga integrasi ke platform digital.
"Ini adalah upaya sistematis agar UMKM tidak hanya tampil, tapi benar-benar masuk ke pasar modern secara berkelanjutan,” ucap Mardiyah, salah satu perwakilan PABETA.
Pemerintah Provinsi, OJK, dan PABETA berharap kegiatan ini menjadi pijakan awal bagi penguatan struktur ekonomi yang lebih inklusif dan kolaboratif, di mana produk lokal Sulteng semakin banyak tampil di rak retail, menu hotel/restoran, dan mampu bersaing di pasar nasional. (*)
Apa Reaksimu?


