Indikator Perbankan Sulteng Alami Pertumbuhan Positif
Pada posisi 31 Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menyatakan bahwa seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year (yoy) dengan posisi total aset perbankan sebesar Rp77,87 triliun atau tumbuh 8,83 persen (yoy).

PALU, METROSULAWESI.NET - Pada posisi 31 Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah menyatakan bahwa seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif secara year-on-year (yoy) dengan posisi total aset perbankan sebesar Rp77,87 triliun atau tumbuh 8,83 persen (yoy).
“Kemudian penyaluran kredit sebesar Rp59,11 triliun atau tumbuh 7,77 persen (yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp36,82 triliun atau tumbuh 2,62 persen (yoy),” kata Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, Jumat, 30 Mei 2025.
Sementara kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 160,54 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali dengan non-performing loan 1,69 persen.
“Kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan dengan; nilai aset sebesar Rp3,69 triliun, 16,40 persen (yoy), pembiayaan masih menunjukkan tren positif 14,59 persen (yoy) menjadi Rp3,22 triliun dan dana pihak ketiga bertumbuh 10,50 persen (yoy) menjadi Rp2,21 triliun,” katanya.
Selain itu, ia mengaku bahwa komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM.
“Pada 31 Maret 2025 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp17,97 triliun atau tumbuh 8,51 persen (yoy) dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,97 persen atau masih di bawah threshold 5 persen,” jelasnya.
Bukan itu saja, OJK Sulteng juga menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah masih tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.
Reporter: Fikri Alihana
Editor: Syahril Hantono
Apa Reaksimu?






