INTI Sulteng Berbagi di Dua Gereja di Palu

Pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulawesi Tengah (Sulteng) berbagi kasih ke dua gereja di Palu, Selasa (23/12) siang. Kegiatan rutin setiap menjelang Natal itu pengurus menyerahkan bahan sembako kepada pengurus gereja.

Des 24, 2025 - 20:38
Des 24, 2025 - 21:05
 0
INTI Sulteng Berbagi di Dua Gereja di Palu
Pengurus INTI Sulteng berbagi suka cita Natal dan foto bersama dengan penerima bantuan. F: DOK. INTI SULTENG

PALU, METROSULAWESI.NET – Pengurus Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sulawesi Tengah (Sulteng) berbagi kasih ke dua gereja di Palu, Selasa (23/12) siang. Kegiatan rutin setiap menjelang Natal itu pengurus menyerahkan bahan sembako kepada pengurus gereja.

Kegiatan berbagi kasih yang dipimpin Willem Chandra dan Charles Amin itu mengunjungi Gereja GKKA dan Gereja GPID disertai para anggota.

“Masing-masing gereja kita serahkan 10 paket masing-masing berisi satu karung beras, satu karton indomie, minyak goreng, dan gula pasir,” kata Willem Chandra.

Murutnya, aksi kebaikan menyambut Natal menjadi sinar terang bagi mereka yang membutuhkan.

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru INTI Sulteng rutin membagikan sembako. Kegiatan ini untuk membagikan sukacita menyambut perayaan Natal kepada masyarakat.

"Ini adalah cerminan dari semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang semakin berkembang di tengah masyarakat," ujar Willem Chandra.

Pengurus INTI Sulteng berbagi suka cita Natal dan foto bersama dengan penerima bantuan. F: DOK. INTI SULTENG

Sementara Charles Amin menjelaskan, INTI Sulteng berkomitmen dan konsistensi untuk menjadi salah satu organisasi masyarakat yang terus bergerak di bidang sosial kemanusiaan, khususnya di Sulteng.

"Atas dukungan dan partisipasi sahabat-sahabat INTI serta masyarakat yang penuh kepedulian, kami mampu menjalankan tugas sosial kemanusiaan yang merupakan amanah hingga saat ini," ujar Charles Amin.

Ia menjelaskan sepak terjang serta gerakan INTI Sulteng dalam menjalankan misi kemanusiaan. Ia menyatakan kehadiran INTI Sulteng yang lahir pascabencana alam gempa, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018 silam, adalah tekad untuk bisa ikut serta meringankan beban masyarakat yang dilanda bencana.

Ia juga menyebut berbagai bantuan disalurkan ketika itu, tanpa memandang suku, agama, dan ras.  

Bantuan di antaranya, makanan siap saji, air minum, sembako, tenda, pakaian baru, dan bekas layak pakai, sarung, kasur, bantal, hingga pelaksanaan trauma healing serta pembangunan huntara.

"Bencana mengajarkan kepada kami tentang indahnya nilai kemanusiaan yang tanpa pamrih dan penuh kasih," tandas Charles.

Tidak hanya usai bencana, menurutnya pergerakan INTI selanjutnya adalah turut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 di masa pandemi. Baik melalui penyaluran bantuan sembako, pembagian masker dan APD juga alat kesehatan pendukung lainnya seperti tabung oksigen dan regulator, concentrator, hand glove, serta kipas angin yang disumbangkan ke beberapa tempat yang membutuhkan.

Selain itu, kegiatan rutin yang dilakukan INTI Sulteng setiap tahunnya adalah kunjungan ke warga Tionghoa yang sudah sepuh untuk memberikan bantuan beras dan angpau sebagai kado Imlek, pembagian bingkisan sembako ke panti-panti asuhan menjelang hari raya, baik sebagai tunjangan hari raya (THR) maupun sebagai kado Natal.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota INTI dan PINTI yang penuh semangat dan terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemanusiaan, baik atas nama organisasi maupun perorangan. (*)

 

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow