“Jangan Terprovokasi dan Diadu-Domba,” Anwar Hafid Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Pantoloan

Masyarakat Kelurahan Pantoloan bersama Lembaga Adat, LPM Pantoloan, Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNBI), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Persatuan Buruh Pelabuhan, Serikat Buruh Transportasi Container Sulawesi Tengah (SBTCST) dan para Tokoh-Tokoh Masyarakat, melaksanakan aksi damai pada Selasa 23 Desember 2025.

Des 24, 2025 - 11:41
 0
“Jangan Terprovokasi dan Diadu-Domba,” Anwar Hafid Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Pantoloan
Gubernur Anwar Hafid dan sejumlah pihak terkait menandatangani “Pernyataan Komitmen Bersama” di sela aksi damai buruh dan masyarakat Pantoloan, Selasa 23 Desember 2025. FOTO: IST

PALU, METROSULAWESI.NET- Masyarakat Kelurahan Pantoloan bersama Lembaga Adat, LPM Pantoloan, Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNBI), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Persatuan Buruh Pelabuhan, Serikat Buruh Transportasi Container Sulawesi Tengah (SBTCST) dan para Tokoh-Tokoh Masyarakat, melaksanakan aksi damai pada Selasa 23 Desember 2025.

Aksi damai bertempat di halaman parkiran Terminal Penumpang Pelabuhan Pantoloan, dalam rangka penolakan terhadap rencana pemindahan operasional armada kapal motor (KM) milik PT Pelni (Persero) dari Pelabuhan Pantoloan (Kota Palu) ke Pelabuhan Donggala Baru (Kabupaten Donggala).

Aksi damai sejumlah elemen Masyarakat Kelurahan Pantoloan ini untuk memperjuangkan nasib para buruh bagasi dan pedagang asongan (PKL), yang selama ini mengantungkan nasib mereka pada aktivitas operasional kapal penumpang, jika pemindahan itu terealisasi secara otomatis sekitar kurang lebih 500 orang akan kehilangan penghasilan. Belum lagi cost (beban) dan biaya serta jarak tempuh yang jauh bagi para calon penumpang sebagai pengguna jasa transportasi laut kapal penumpang PT Pelni.

Dalam aksi damai tersebut berdasarkan hasil rapat konsolidasi akhir sejumlah Tokoh Masyarakat Kelurahan Pantoloan yang berhasil dihimpun oleh Tim Kehumasan dan hubungan pelanggan PT Pelindo TPK dan Regional 4 Pantoloan sejak Selasa 2 Desember 2025, bahwa seluruh elemen masyarakat dan buruh TKBM Pelabuhan Pantoloan akan melaksanakan gerakan bersama berupa penutupan akses jalan Pelabuhan Pantoloan, hingga tuntutan mereka di dengar dan dikabulkan oleh Pemerintah, khususnya Gubernur Sulawesi Tengah.

 “Kami sudah menempuh semua langkah yang baik dan bermartabat menyurat, audiensi, dan bertemu para pengambil kebijakan. Namun tidak ada keputusan yang jelas, inilah akibatnya jika suara rakyat diabaikan.” Tegas Zulkarnain, Koordinator aksi dan Tokoh Pemuda Kelurahan Pantoloan.

Ia menjelaskan, penutupan jalan dan akses Pelabuhan Pantoloan akan dilakukan hingga Gubernur Sulawesi Tengah datang langsung ke Pantoloan untuk menyampaikan keputusan secara terbuka di hadapan masyarakat.

 “Kami akan menunggu Pak Gubernur hadir dan memberi keputusan yang jelas. Selama itu belum terjadi, jalan dan akses Pelabuhan Pantoloan kami tutup dan setelah keputusan disampaikan, barulah kami buka,” lanjut Zulkarnain.

Setelah melalui pendekatan informal yang dibangun oleh Terminal Head, sekaligus General Manager PT Pelindo Terminal Petikemas Pantoloan bersama stakeholder dan pemangku kepentingan sektor maritim Pelabuhan Pantoloan, diantaranya Kasat KPPP Pelabuhan Pantoloan, Pomal Lanal Palu dan KSOP Kelas II Teluk Palu, melalui rapat dan pertemuan dengan perwakilan elemen tokoh masyarakat dan pemuda Kelurahan Pantoloan, maka di sepakatilah bahwa gerakan bersama penutupan akses jalan dari dan ke Pelabuhan Pantoloan berubah menjadi aksi damai “Menolak” pemindahan operasional Kapal Penumpang milik PT Pelni (Persero).

Hal ini di sepakati bersama dan tertuang dalam “Pernyataan Komitmen Bersama” setelah semua pihak atas nama Aliansi Perjuangan Masyarakat Pantoloan bertemu dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Anwar Hafid bertempat di ruangan rapat Gubernur dan meminta agar orang nomor satu di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut hadir dalam aksi damai yang dilaksanakan pada Selasa 23 Desember 2025 bertempat di Terminal Penumpang Pelabuhan Pantoloan yang di fasilitasi oleh PT Pelindo TPK Pantoloan.

Hadir dalam pertemuan dengan Anwar Hafid, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah antara lain Kepala Kantor KSOP Kelas II Teluk Palu Capt. Handry Sulfian, Terminal Head dan GM TPK Pantoloan Chaerur Rijal, Kepala Cabang PT Pelni Christian Moreys Nainggolan, Kasat KPPP IPDA Muhammad Pandu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah Sumarno dan Tokoh Masyarakat dan Pemuda Kelurahan Pantoloan.

Dalam pertemuan tersebut disepakatilah sebuah Pernyataan dan Komitmen Bersama, yang akan di bacakan dan di tanda tangani di depan aksi damai Masyarakat Kelurahan Pantoloan. Anwar Hafid dalam pertemuan tersebut menyatakan akan hadir dalam aksi damai tersebut serta akan membawakan 500 paket sembako bagi buruh bagasi dan pedagang asongan yang ada di Pelabuhan Pantoloan.

Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid yang hadir bersama Pangdam XXIII/Palaka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Endi Sutendi dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat Pakamundi. Setibanya di Pelabuhan Pantoloan, terlebih dahulu melaksanakan Sholat Zuhur di mushola Kantor KSOP Lama yang berdekatan dengan area Terminal Penumpang Pelabuhan Pantoloan. Dan yang bertindak sebagai Imam H. Sabaruddin Labampe, pensiunan Pegawai PT Pelindo dan sekaligus Tokoh Masyarakat Pantoloan.

Sebelumnya, massa aksi damai berkumpul di lapangan sepak bola kelurahan pantoloan dan berjalan kaki menuju Terminal Penumpang Pelabuhan Pantoloan yang di dahului oleh kendaraan truck tronton sebagai mobil komando. Dimana sepanjang perjalanan masing-masing secara bergantian pimpinan aksi aliansi perjuangan masyarakat pantoloan menyampaikan orasi solidaritas dan dukungan atas penolakan pemindahan operasional Kapal Penumpang PT Pelni.

Setibanya massa aksi damai di Terminal Penumpang Pelabuhan Pantoloan, lanjut mengelar orasi secara bergantian oleh Tokoh Masyarakat dan Pemuda serta Mahasiswa. Orasi berlanjut hingga di teras Terminal Penumpang hingga Gubernur Sulawesi Tengah hadir bersama rombongan.

Dalam sambutannya di hadapan massa aksi damai, Anwar Hafid mengatakan ; “Inilah tugas saya, percayakan kepada saya untuk mengurus bapak dan ibu semuanya, insyaallah kita akan mengurus yang terbaik. Tidak mungkin ini akan dipindahkan (operasional kapal pelni), kalau tidak ada kesepakatan semua pihak.” Disambut tepuk tangan semua peserta aksi damai.

Lanjut Anwar Hafid dan berharap kepada masyarakat pantoloan ; “Agar tidak usah gelisah, karena sampai sekarang ini saya belum menerima pemberitahuan bahwa akan dipindahkan, insyaallah saya sendiri yang akan memperjuangkannya,” disambut sahutan “amin” dan tepuk tangan seluruh peserta aksi damai.

 “Kalaupun terpaksa dan sebagainya harus pindah, tidak usah takut dan ragu kehilangan pekerjaan,” tegasnya ; “Saya taruhan untuk menyediakan lapangan pekerjaan buat bapak/ibu sekalian.”

Bahkan dihadapan Kapolda Sulteng dan Pangdam Palaka Wira, Anwar Hafid meyakinkan massa aksi damai dengan mengatakan ; “Semakin berani saya.” Hal ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dibawa komando Anwar dan Renny, yang dikenal dengan nama “BERANI” yang merupakan singkatan dari “Bersama Anwar Reni” mencakup 9 (Sembilan) Program Prioritas yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah.

Di akhir sambutannya, Gubernur Provinsi Sulawesi Anwar Hafid berharap kepada seluruh elemen Masyarakat Kelurahan Pantoloan agar tidak terpengaruh, terprovokasi dan mau di adu domba dengan masyarakat donggala karena mereka juga saudara kita.

Gubernur Anwar Hafid memberikan arahan pada aksi damai yang dilakukan buruh dan warga Pantoloan, Selasa 23 Desember 2025. FOTO: IST

 “Kita semua ini to kaili (Orang Kaili), jangan sampai ada orang dari luar yang mau mengadu domba sesama kita orang kaili,” kata Anwar Hafid.

 “Oleh karena itu sekali lagi percayakan kepada saya dan tim, ada Pak Kadis Perhubungan Provinsi, Pak KSOP, dan Pak GM Pelindo. Tidak mungkin kami berani datang kesini kalo kami tidak siap untuk memperjuangkan apa yang menjadi harapan dan keinginan bapak ibu sekalian, itulah harapan saya.” Kata Anwar Hafid mengakhiri sambutan dan pernyataan sikap Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Aksi damai di lanjutkan dengan penanda tanganan Pernyataan dan Komitmen Bersama oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Tokoh Masyarakat Kelurahan Pantoloan, Kadis Perhubungan Sulawesi Tengah, Kepala KSOP Teluk Palu, Terminal Head sekaligus GM Pelindo TPK Pantoloan, Kacab PT Pelni dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.

Dan di akhiri dengan makan bersama dengan para peserta aksi damai, serta pembagian 500 paket sembako yang di salurkan oleh Dinas Kesra Provinsi Sulawesi Tengah kepada para buruh bagasi dan pedagang asongan yang mengais rezeki dan mengantungkan harapan serta masa depan keluarganya di Pelabuhan Pantoloan, khususnya aktivitas embarkasi dan debarkasi penumpang kapal motor milik PT Pelni (Persero) yang merupakan Perusahaan Pelayaran Milik Pemerintah.   (adv)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow