P3K Paruh Waktu Donggala Tuntut Pengakuan

Ratusan P3K Paruh waktu melakukan aksi damai di Kantor Bupati Donggala, Senin 22 Desember 2025. Mereka menuntut kejelasan nasib mereka yang belum dilantik atau menerima SK (surat keputusan).

Des 24, 2025 - 08:30
 0
P3K Paruh Waktu Donggala Tuntut Pengakuan
Alwilna menyampaikan aspirasinya saat aksi damai dikantor Bupati Senin 22 Desember 2025. (Foto: METROSULAWESI/ Tamsyir Ramli)

DONGGALA, METROSULAWESI.NET - Ratusan P3K Paruh waktu melakukan aksi damai di Kantor Bupati Donggala, Senin 22 Desember 2025. Mereka menuntut kejelasan nasib mereka yang belum dilantik atau menerima SK (surat keputusan).

Namun sebelum kadatangan ratusan P3K Paruh Waktu, Bupati Donggala, Vera Elena Laruni sudah melakukan pelantikan dan memberikan SK P3K paruh waktu kepada 430 orang di ruang Kasiromu, Senin 22 Desember 2025.

“Kami biar tidak digaji, kami hanya butuh pengakuan sebagai P3K Paruh waktu, kami butuh NIP,” kata salah satu perwakilan P3K paruh waktu. 

Tempat yang sama Kepala BKPSDM Donggala, Isngadi yang mewakili Bupati untuk menemui massa aksi mengatakan senang kedatangan massa P3K tersebut.

“Saya suka komiu datang supaya bisa dijelaskan. Kami sudah ke Menpan-RB mempertanyakan persoalan ini, tetapi kami belum mendapatkan rekomendasi dari Menpan-RB,” sebut Isngadi.

Korlap aksi, Raslin menambahkan sebelum melakukan aksi di kantor Bupati Donggala, ia bersama ratusan tenaga P3K paruh waktu terlebih dahulu bertemu Gubernur.

“Yang datang hari ini tidak ada honor siluman, justru yang dilantik bupati P3K paruh waktu sejumlah 430 orang itu harus dipertanyakan, karena data yang kami dapat yang dilantik bupati itu usianya 30 tahun ke bawah. Sedangkan yang datang hari ini 500 orang rata-rata usianya 50 tahun ke bawah. Mereka mengabdi rata-rata 25 tahun ke bawah,” kata Ruslin.

“Harusnya yang dilantik bupati P3K paruh waktu berjumlah 500 orang yang datang hari ini, bukan yang 430 orang. Kami sudah kordinasi dengan pak gubernur, beliau (gubernur) mengatakan yang penting ada surat pengantar dari bupati Donggala,” sebutnya lagi.

Ditambahkan, aksi yang dilakukan hari telah mendapat respon dari bupati Donggala. “Ibu bupati sudah memberitahu kami, karena bupati ada urusan dinas kita menunggu sejenak di kantor bupati, menunggu surat pengantar untuk diberikan ke Gubernur,” tutupnya.

Reporter: Tamsyir Ramli
Editor: Udin Salim

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow