Pengendalian Diare Hadapi Berbagai Tantangan
Strategi pengendalian penyakit diare melalui pendekatan terpadu lintas program dan lintas sektor terus diperkuat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

PALU, METROSULAWESI.NET - Strategi pengendalian penyakit diare melalui pendekatan terpadu lintas program dan lintas sektor terus diperkuat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
Program ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, serta berbagai pihak terkait, guna menciptakan sistem penanggulangan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.
"Namun pelaksanaan program pengendalian penyakit diare di lapangan menghadapi berbagai tantangan," terang Pengelola Program Diare Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Mariam, di Palu, Kamis, 3 Juli 2025.
Disebut, beberapa wilayah dengan beban kasus yang tinggi, sebagian besar kasus diare belum terlaporkan dalam aplikasi pelaporan SIHEPI karena keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana.
Beberapa puskesmas masih mengandalkan satu unit komputer yang digunakan bersama oleh berbagai program, serta pengelola yang belum memiliki perangkat kerja pribadi seperti laptop.
“Pihak kami telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten terkait. Mereka mengakui kendala terbesar adalah keterbatasan fasilitas penginputan data dan minimnya tenaga di lapangan,” ujar Mariam.
Mariam menyampaikan kendala utama lainnya adalah terbatasnya ketersediaan logistik obat, rotasi pengelola program di puskesmas, dan perubahan format pelaporan prevalensi di aplikasi SIHEPI yang belum sepenuhnya dipahami oleh petugas lapangan.
Terkait kendala tersebut, salah satu terobosan di era efisiensi yang diinisiasi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sulteng, dr. Moh Ikbal, yakni on the job training via zoom bagi petugas puskesmas yang belum paham menggunakan aplikasi SIHEPI.
Link Zoom disediakan oleh Seksi Penyakit Menular sebagai bentuk dukungan teknis agar pelaporan dapat dilakukan secara real-time dan akurat.
Reporter: Michael Simanjuntak
Editor: Yusuf Bj
Apa Reaksimu?






