SMANOR Tadulako Tegaskan Komitmen Cetak Atlet Berprestasi untuk Sulteng
Sekolah Menengah Keolahragaan Negeri (SMANOR) Tadulako Kota Palu menegaskan komitmennya dalam mendukung pembinaan atlet di Sulawesi Tengah. Sekolah tersebut berkomitmen mencetak atlet-atlet potensial yang siap membela daerah di berbagai ajang nasional.

PALU, METROSULAWESI.NET - Sekolah Menengah Keolahragaan Negeri (SMANOR) Tadulako Kota Palu menegaskan komitmennya dalam mendukung pembinaan atlet di Sulawesi Tengah. Sekolah tersebut berkomitmen mencetak atlet-atlet potensial yang siap membela daerah di berbagai ajang nasional.
Kepala SMANOR Tadulako, Muhammad Jufri, menegaskan pihaknya tidak pernah mengirimkan atlet atau pelatih untuk membela daerah lain. Ia mencontohkan, salah satu siswi SMANOR, Firska (kelas 10), saat ini tercatat sebagai bagian tim Sulawesi Tengah di kategori putri. Selain itu, dua alumni SMANOR, Edwin Abisarez Sama dan Akil Riski, juga memperkuat tim Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sulawesi Tengah.
“Ini bukti nyata, baik pelajar aktif maupun alumni SMANOR tetap berkomitmen untuk daerah. SMANOR konsisten mencetak atlet unggul untuk Sulawesi Tengah dan bangsa. Para alumni kami juga telah membuktikan prestasinya di berbagai event nasional mewakili Sulawesi Tengah,” tegas Jufri, Kamis (3/7/2025).
Terkait kabar salah satu pelatih, Herson, yang mengikuti Kejuaraan Nasional Piala Menpora belum lama ini, Jufri menegaskan keikutsertaan tersebut bersifat pribadi, bukan atas nama SMANOR Tadulako.
Menurutnya, Herson berangkat secara mandiri dengan dukungan sponsor dari luar daerah. Atlet yang dibawanya pun bukan berasal dari SMANOR, melainkan dari luar.
“Sudah kami panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi. Yang jelas, dia berangkat bukan membawa nama SMANOR,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Herson menjelaskan bahwa Kejurnas Piala Menpora bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh klub maupun tim dari berbagai daerah. Dalam regulasi juga tidak diatur kewajiban membela daerah asal, hanya mewajibkan status sebagai Warga Negara Indonesia.
Herson menyebut, dirinya membentuk tim tersebut atas permintaan Ketua Harian PSTI Sulawesi Tengah karena tidak adanya anggaran untuk mengikuti kejuaraan. Ia kemudian berinisiatif mencari sponsor, salah satunya dari pihak Indopsport, yang memiliki kedekatan dengan Deputi Kemenpora.
“Saya ini ditugaskan dari Kemenpora untuk melatih di SMANOR. Jadi, saya hanya menjalankan tugas secara profesional. Apalagi, saya tidak mau terlibat dalam konflik internal PSTI atau konflik lainnya,” jelas Herson.
Meski demikian, Herson menegaskan komitmennya tetap membina atlet takraw SMANOR dan Sulawesi Tengah. Ia menilai, potensi atlet daerah ini sangat besar dan terus berkembang.
“Penampilan mereka di Piala Menpora kemarin sangat menjanjikan. Mereka butuh dukungan dan pembinaan berkelanjutan,” tutupnya.
Reporter: Adi Pranata
Editor: Udin Salim
Apa Reaksimu?






