Gubernur Minta Perusahaan Tambang Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang di Malino
Gubernur Sulawesi Tengah, H Anwar Hafid meminta semua perusahaan tambang yang beroperasi di Desa Malino, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara harus bertanggung jawab atas kejadian banjir bandang yang melanda desa itu pada Rabu 20 Agustus 2025.

PALU, METROSULAWESI.NET- Gubernur Sulawesi Tengah, H Anwar Hafid meminta semua perusahaan tambang yang beroperasi di Desa Malino, Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara harus bertanggung jawab atas kejadian banjir bandang yang melanda desa itu pada Rabu 20 Agustus 2025.
Banjir bandang yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas tambang di wilayah itu menerjang desa dan merusak sejumlah rumah termasuk fasilitas umum.
“Saya tegaskan: seluruh aktivitas tambang di wilayah ini saya minta dihentikan sampai perusahaan bertanggung jawab penuh atas bencana yang terjadi. Jangan ada lagi masyarakat yang menanggung kerugian akibat kelalaian perusahaan,” kata Gubernur Anwar seperti dikutip dari akun Instagram, Kamis 21 Agustus 2025.
“Saya tidak senang warga saya merugi karena tambang,” tambah Gubernur.
Gubernur menegaskan, tidak boleh ada masyarakat yang terus dirugikan karena aktivitas tambang.
“Saya turun langsung ke Desa Molino, Morowali Utara, melihat sendiri dampak banjir yang menghantam rumah warga akibat ulah perusahaan yang abai terhadap aturan,” katanya.
Gubenrur Anwar mengaku sudah memerintahkan aktivitas tambang dan memastikan pemerintah provinsi bersama BPBD serta aparat setempat segera menangani kondisi darurat ini. Masyarakat harus dibela, bukan dikorbankan.
“Saya pastikan perusahaan terkait tidak bisa lepas dari tanggung jawab. Demi rakyat Sulawesi Tengah, saya tidak akan tinggal diam,” pungkasnya. (din)
Apa Reaksimu?






