Jembatan IV Harus Punya Sertifikat Layak Fungsi

Jembatan Palu IV masih akan menjalani audit keselamatan. Karena alasan itu, meskipun sudah selesai 100 persen, peresmiannya belum bisa dilakukan. Gubernur Sulteng, Anwar Hafid mengatakan, rencana peresmian Jembatan Palu IV yang sedianya dilakukan pada 16 Juli 2025 ditunda karena masih ada beberapa pekerjaan yang belum beres.

Juli 9, 2025 - 14:27
 0
Jembatan IV Harus Punya Sertifikat Layak Fungsi
Begini penampakan Jembatan Palu IV terlihat dari bawah. Jembatan ini sudah rampung 100 persen, namun belum bisa diresmikan karena masih harus menjalani audit keselamatan. Foto kanan: Kepala BPJN Sulteng, Dadi Murdadi. (Foto: FB/ Afdi/ Ist)

PALU, METROSULAWESI.NET - Jembatan Palu IV masih akan menjalani audit keselamatan. Karena alasan itu, meskipun sudah selesai 100 persen, peresmiannya belum bisa dilakukan.

Gubernur Sulteng, Anwar Hafid mengatakan, rencana peresmian Jembatan Palu IV yang sedianya dilakukan pada 16 Juli 2025 ditunda karena masih ada beberapa pekerjaan yang belum beres.

"Menurut info terkahir kerena masih ada pekerjaan belum selesai jadi belum diresmikan, tapi hanya akan melihat meninjau langsung," tulis gubernur seperti dikutip dari salah satu grup WhatsApp, Senin 7 Juli 2025.

Kepala BPJN Sulteng, Dadi Murdadi, seperti dikutip dari siaran pers Biro Adpim mengatakan, bahwa secara fisik pembangunan jembatan telah selesai. Namun, dapat difungsikan karena masih menjalani serangkaian tahapan teknis sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Pekerjaan Umum.

“Jembatan IV harus menjalani uji beban (loading test) terlebih dahulu. Setelah itu, dilanjutkan dengan audit keselamatan oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan,” kata Dadi.

Dadi mengatakan, pelaksanaan tahapan teknis akan dimulai dalam bulan ini, guna mempercepat keluarnya sertifikat layak fungsi sebagai syarat keamanan dan pengesahan jembatan untuk diresmikan pengoperasiannya.

Menurut Dadi, Jembatan IV Palu harus memiliki spesifikasi khusus karena bentangannya melebihi 100 meter. Oleh karena itu, proses evaluasi keselamatan harus dilakukan secara menyeluruh dan ketat, untuk memastikan struktur jembatan mampu menopang beban sesuai standar nasional.

“Kami memahami antusiasme masyarakat yang ingin segera menggunakan jembatan ini. Tapi keselamatan adalah prioritas utama. Mohon bersabar hingga semua prosedur selesai,” kata Dadi.

Sebagaimana diketahui, Jembatan IV Palu merupakan salah satu ikon Kota Palu yang runtuh akibat gempa bumi, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018. Runtuhnya jembatan tersebut menjadi salah satu simbol kuat dampak bencana yang menelan ribuan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di Sulawesi Tengah.

Pembangunan kembali Jembatan IV menjadi bagian dari program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang dijalankan pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Kehadiran kembali jembatan ini diharapkan tidak hanya memulihkan konektivitas wilayah, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan semangat bangkit masyarakat Palu.

Pembangunan Jembatan Palu IV yang terletak di atas Teluk Talise ini dimulai sejak 1 Juli 2022 dengan panjang 250 meter. Total anggaran proyek ini sebesar 2.227.581.000 yen atau sekitar Rp267,3 miliar.

Jembatan Palu IV ini dibangun dengan panjang bentang 250 meter, sisi barat 380 meter dan sisi kiri 441 meter. 

Program rekonstruksi Jembatan Palu IV sendiri merupakan grant (hibah) dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA). Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor Jepang Tokyu Construction. 

Selain sebagai ikon Kota Palu, jembatan ini berperan penting dalam konektivitas yang menghubungkan Palu Timur dan Palu Barat. (din/*)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow