KopiLari Overland Tantang Medan Ekstrem di Etape Kedua Bhayangkara Offroad Adventure 2025
Debu, lumpur, dan deru mesin kembali membelah rimba Sigi dan Kota Palu. Komunitas offroad KopiLari Overland kembali menunjukkan taringnya dalam etape kedua Bhayangkara Offroad Adventure & Challenges 2025, sebuah petualangan penuh tantangan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Minggu 29 Juni 2025.

PALU, METROSULAWESI.NET - Debu, lumpur, dan deru mesin kembali membelah rimba Sigi dan Kota Palu. Komunitas offroad KopiLari Overland kembali menunjukkan taringnya dalam etape kedua Bhayangkara Offroad Adventure & Challenges 2025, sebuah petualangan penuh tantangan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Minggu 29 Juni 2025.
Setelah sukses menaklukkan etape pertama sejauh 104 km yang dimulai dari Mako Polda Sulteng hingga finis di Desa Sunju, Kecamatan Marawola , kemarin.
Hari ini para offroader KopiLari kembali tancap gas menembus jalur Offroad Overland yang tak kalah ganas.
Dipimpin langsung oleh Ketua Tim, Syaiful dengan Land Cruiser yang bernopol KB 1974, para pengemudi andal ini menempuh rute sejauh 30 km dari Sunju menuju Puri Vatutela, Tondo,Palu.
Jalur yang dilalui tidak main-main: lewat jembatan Kasubi, menyusuri jalan Lando, ( mampir sejenak untuk sarapan pagi di rumah family anggota komunitas Kopilari Overland) lanjut melintasi Desa Loru Dusun III, lalu masuk ke wilayah Tahura, menuruni perbukitan Kawatuna di kaki Tana Morame, hingga menerobos sungai Poboya yang debit airnya di atas mata kaki orang dewasa dan berbatu.
“Etape hari ini lebih menantang. Jalurnya sempit, dikelilingi hutan berduri, bebatuan lepas sisa aliran air hujan, tanjakan curam, dan tanah kering yang berdebu . Benar-benar menguji kemampuan kendaraan dan mental pengemudi, hari ini medannya lumayan berat bukan seperti kemarin jalur mengantar pengantin,” canda Ipul, sapaan akrab sang ketua tim.
Menariknya, etape kedua ini turut diwarnai oleh kehadiran anggota baru tim sebagai peserta. Rustam, yang kemarin hanya duduk sebagai navigator. Hari ini, Rustam didampingi istrinya resmi turun langsung menjajal medan dengan kendaraan Suzuki Caribiannya.
“Dia bilang, sudah tidak tahan cuma duduk di sebelah. Medan seperti ini harus dirasakan langsung,” ujar Ipul mengulang pernyataan Rustam.
Salah satu momen dramatis juga datang dari Asrial, anggota kepolisian yang turut serta dalam ekspedisi offroad bersama KopiLari Overland. Ia mengaku penuh semangat mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari perayaan kenaikan pangkatnya.
“Hari ini sangat berkesan. Selain merayakan Hari Bhayangkara dan kenaikan pangkat dari Brigadir ke Bripka, saya juga bisa menguji kemampuan dan kekompakan tim dalam kondisi ekstrem,” ucap Asrial, yang mengemudikan Suzuki Katana.
Namun perjalanan tak selalu mulus. Mobil yang dikendarai Asrial sempat mogok akibat suplai BBM tersendat.
“Aliran bahan bakar dari tangki ke karburator bermasalah, tapi dengan sigap om Roy langsung membantu. Ini jadi pelajaran penting dalam medan seperti ini, kesiapan kendaraan itu mutlak,” ujar Asrial.
Selain itu kata ia meski demikian semangat tim tak luntur. Setiap hambatan justru menjadi momen memperkuat solidaritas antar anggota komunitas.
“Ini bukan sekadar petualangan, ini ajang pembuktian bahwa semangat, kekompakan, dan kesiapsiagaan adalah kunci menaklukkan medan apa pun. Saya bangga jadi bagian dari KopiLari Overland,” tutup Asrial yang mengaku baru pertama kali ikut offroad Overland.
Bhayangkara Offroad Adventure 2025 tak hanya menjadi ajang adu adrenalin, tapi juga sarana mempererat hubungan antara komunitas dan institusi kepolisian untuk dicintai masyarakat. KopiLari Overland pun berkomitmen terus menjajal tantangan-tantangan berikutnya di medan yang lebih ekstrem.
Reporter: Etha Faisal
Editor: Udin Salim
Apa Reaksimu?






