Korban Tewas Gempa Poso Bertambah, Suami Menyusul Istri Meninggal

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso pada Minggu (17/8/2025) bertambah menjadi 2 orang.

Agustus 20, 2025 - 20:53
 0
Korban Tewas Gempa Poso Bertambah, Suami Menyusul Istri Meninggal
Dua peti jenazah adalah pasangan suami istri, Ernius Bambe dan istrinya Katrin Kande. Keduanya adalah korban gempa Poso yang terjadi pada Minggu 17 Agustus 2025. Katrin meninggal pada Minggu malam setelah sempat dirawat. Sedangkan Ernius meninggal setelah menjalani perawatan di RSUD Poso, Selasa 19 Agustus 2025. (Foto: Istimewa)

POSO, METROSULAWESI.NET - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso pada Minggu (17/8/2025) bertambah menjadi 2 orang. 

Seorang warga Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, bernama Ernius Bambe meninggal dunia setelah dua hari menjalani perawatan intensif di RSUD Poso.

Ernius sebelumnya mengalami luka parah akibat tertimpa reruntuhan bangunan gereja saat gempa mengguncang. 

Ia menghembuskan napas terakhir pada Selasa (19/8/2025) dini hari, sekitar pukul 01.30 WITA.


“Korban meninggal sudah dua orang di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. Tadi malam jam 1 dini hari suami dari almarhum juga telah meninggal dunia dan sekarang sudah di rumah duka,” ungkap Camat Poso Pesisir, Muis Saing, saat dikonfirmasi.

Ernius Bambe merupakan suami dari Katrin Kande, korban pertama yang lebih dulu dinyatakan meninggal dunia sehari sebelumnya, usai tertimpa reruntuhan bangunan Gereja Jemaat Elim Desa Masani.

Pasangan suami-istri itu dimakamkan pada Selasa siang sekitar pukul 14.00 WITA di Desa Masani.

Dengan meninggalnya Ernius Bambe, total korban jiwa akibat gempa Poso kini menjadi dua orang.

Sementara itu, belasan korban lainnya masih dalam perawatan di RSUD Poso akibat luka serius.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bermagnitudo 5,8 itu dipicu aktivitas Sesar Tokararu.

Getaran kuat dirasakan warga di sejumlah wilayah Poso Pesisir hingga membuat bangunan runtuh, termasuk Gereja Jemaat Elim di Desa Masani yang menelan korban jiwa.

Hingga kini, otoritas berwenang masih terus melakukan pendataan jumlah korban dan dampak kerusakan akibat gempa tersebut. 

Ucapan Duka

Pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Poso turut berduka cita atas bencana alam gempa bumi yang mengguncang wilayah Poso Pesisir Bersaudara yang terjadi Minggu pagi (17/8) sekitar pukul 06.30 Wita.

Ketua DPRD Kabupaten Poso Semuel Munda menyampaikan rasa duka cita serta rasa solidaritas yang mendalam, dan ungkapan bela sungkawa kepada keluarga korban serta simpati kepada korban luka dengan harapan dapat lekas pulih kembali.

“Duka yang mendalam saya haturkan kepada masyarakat yang terdampak gempa bumi Poso,” kata Semuel, kepada Metrosulawesi, Selasa (19/8) saat melayat rumah duka korban gempa Desa Masani.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Poso Sesi Kristina Darmawati Mapeda mengatakan, Pemkab Poso sudah menetapkan tanggap darurat gempa Poso.

"Status tanggap darurat menandakan bahwa suatu wilayah mengalami situasi yang mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat, sehingga memerlukan tindakan cepat dan terkoordinasi untuk mengatasi dampak bencana," tandasnya.

Tujuan utama dari penetapan status tanggap darurat kata Sesi adalah untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan pasca-bencana. 

Reporter: Saiful Sulayapi & Syahril Hantono 
Editor: Udin Salim

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow