Pengerjaan Proyek Jalan Tagolu-Tentena Berjalan Lambat, Banyak Lubang Ancam Keselamatan Pengguna Jalan

- Pekerjaan preservasi dan pelebaran Jalan Nasional ruas Tagolu-Tentena sepanjang kurang lebih 50 kilometer di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali menjadi sorotan warga masyarakat.

Des 27, 2025 - 06:08
Des 27, 2025 - 06:08
 0
Pengerjaan Proyek Jalan Tagolu-Tentena Berjalan Lambat, Banyak Lubang Ancam Keselamatan Pengguna Jalan
Salah satu titik jalan poros Tagolu-Tentena di Kabupaten Poso yang sudah digalih namun tidak segera ditambal. Lubang ini membahayakan pengguna jalan karena persis berada di tikungan. Gambar ini diambil pada Jumat 26 Desember 2025. FOTO: UDIN SALIM

POSO, METROSULAWESI.NET - Pekerjaan preservasi dan pelebaran Jalan Nasional ruas Tagolu-Tentena sepanjang kurang lebih 50 kilometer di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali menjadi sorotan warga masyarakat.

Keluhan bermunculan seiring progres yang diduga berjalan lambat dan kondisi jalan yang dianggap membahayakan.

Pantauan tim media pada Jumat 26 Desember 2025 menunjukkan minimnya aktivitas di lokasi proyek senilai Rp101 miliar itu. Hanya dua alat berat yang tertutup terpal terlihat di sekitar Pandiri, sementara dua unit lainnya—berupa grader dan pemadat jalan—terparkir di pinggir jalan. 

Tidak ada aktivitas pengerjaan yang teramati pada hari tersebut. Kondisi jalan menjadi perhatian utama warga.  Sejumlah lokasi menunjukkan badan jalan yang sudah digali atau dilubangi namun belum segera diaspal kembali.

Situasi ini tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Memperparah kondisi, rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat minim tersebar di sepanjang lokasi proyek.

Dengan mudik Natal dan Tahun Baru sedang berlangsung, warga mendesak pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah dan kontraktor pelaksana untuk lebih serius menangani pekerjaan.

Mereka meminta penambahan rambu K3 demi menjaga keselamatan pengguna jalan.

Proyek multi-year (2025-2027) ini dikerjakan PT Toreloto Battu Indah, kontraktor asal luar Sulawesi Tengah.

Meski belum menyeluruh, beberapa titik pekerjaan tambal sulam aspal, seperti di Desa Pandiri, Tampemadoro, Kuku, dan Sangira telah selesai dikerjakan.

Penggalian tanah, penimbunan, dan pemadatan material untuk pelebaran jalan juga mulai dikerjakan di Desa Sulewana dan Saojo.

Pelaksana proyek, H. Enday Dasuki, sebelumnya mengklaim progres pekerjaan terus berjalan dengan pencapaian 3-4 persen pada pertengahan Desember.

Namun, pencapaian tersebut belum sejalan dengan harapan warga akan kecepatan penyelesaian di jalur vital Trans Sulawesi menuju Makassar dan kabupaten lain di Sulteng.*

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow