Ekspor Sulteng Didominasi Komoditas Besi-Baja pada Mei 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Sulawesi Tengah didominasi komoditas besi dan baja senilai 1.285,43 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau 65,3 persen dari total nilai ekspor pada Mei 2025.

PALU, METROSULAWESI.NET - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Sulawesi Tengah didominasi komoditas besi dan baja senilai 1.285,43 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau 65,3 persen dari total nilai ekspor pada Mei 2025.
"Kontribusi terbesar ekspor berasal dari besi dan baja senilai 1.104,69 juta dolar AS atau 65,3 persen terhadap total nilai ekspor bulan Mei 2025," kata Plt Kepala BPS Sulteng Imron Taufik J. Musa di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan pada Mei 2025, ekspor Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 1.968,45 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan nilai kumulatif hingga bulan yang sama pada tahun 2024, posisi nilai ekspor mengalami kenaikan dengan selisih nilai positif 165,28 juta dolar AS.
Sementara itu selama Januari - Mei 2025 total nilai ekspor tercatat 8.677,09 juta dolar AS, dan melalui Provinsi Sulteng senilai 8.362,39 juta dolar AS dan melalui provinsi lain senilai 314,7 juta dolar AS.
Ia menyebut untuk ekspor Sulteng selama Mei 2025, terdapat tiga komoditas utama yang memberikan kontribusi utama.
Selain kontribusi terbesar dari komoditas besi dan baja, komoditas nikel juga memberikan kontribusi sebesar 14,34 persen atau senilai 282,18 juta dolar AS.
Kemudian komoditas bahan bakar mineral senilai 266,59 juta dolar AS dan menempati posisi ketiga dengan kontribusi terhadap nilai total ekspor sebesar 13,54 persen.
Sementara itu, lanjut dia, Tiongkok masih merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Mei 2025 dengan mencapai 771,33 juta dolar AS, selanjutnya India senilai 169,9 juta dolar AS dan Vietnam senilai 164,74 juta dolar AS.
Pada kegiatan ekspor bulan Mei 2025 sekitar 96,27 persen nilai ekspor berasal dari pelabuhan di Sulteng.
"Pelabuhan Bahodopi menjadi kontribusi muat ekspor terbesar dengan nilai ekspor sebesar 1.506,12 juta dolar AS atau sekitar 76,51 persen nilai ekspor berasal dari pelabuhan muat tersebut," ujarnya.
Sementara dari sisi volume muatan yang diangkut, pelabuhan ini telah melakukan pengangkutan sebesar 1882,33 ribu ton.
Adapun pada posisi kedua, Pelabuhan Luwuk melakukan muat ekspor dengan nilai sebesar 238,42 juta dolar AS dengan volume muatan yang diangkut adalah sebesar 238,42 ribu ton.
Kemudian, sekitar 3,73 persen ekspor barang Provinsi Sulawesi Tengah dilakukan pada pelabuhan di provinsi lain. (*)
Apa Reaksimu?






