Pentingnya Kompetensi Sumberdaya Manusia di Era Vuca-Cuan

Oleh: Moh. Ahlis Djirimu, Guru Besar Bidang Ekonomi Internasional FEB-Untad

Des 1, 2025 - 05:16
 0
Pentingnya Kompetensi Sumberdaya Manusia di Era Vuca-Cuan
Moh. Ahlis Djirimu, Guru Besar Bidang Ekonomi Internasional FEB-Untad

VUCA, merupakan istilah pertama kali diperkenalkan militer Amerika dalam mengantisipasi cyberwar, hybridwar, yakni perang non fisik. Volatilitas adalah ukuran seberapa cepat dan besar perubahan harga suatu aset seperti saham atau mata uang dalam periode tertentu. Volatilitas tinggi berarti harga dapat naik dan turun secara drastis dalam waktu singkat, yang mencerminkan risiko dan peluang, sementara volatilitas rendah menunjukkan harga yang lebih stabil. Keterbukaan ekonomi mendorong arus masuk modal asing jangka pendek ke domestik. Hal ini didorong oleh gencarnya korporasi domestik meminjam di pasar keuangan internasional yang suku bunganya terkadang 2,5 persen lebih tinggi dari suku bunga acuan pinjaman pada London Interbank Offered Rates (LIBOR) saat itu untuk meningkatkan aset likuidnya. Kondisi ini menimbulkan hilangnya kepercayaan investor asing karena adanya capital flight. Di dalam negeri, pencetakan uang kurang ampuh karena depresiasi mata uang nasional dan memburuknya neraca pembayaran. Dinamika volatilitas kurs merupakan fenomena sebenarnya merupakan hal yang biasa dalam pasar keuangan global, dalam ekonomi kontemporer. Uncertainty atau Ketidakpastian adalah situasi di mana informasi yang dibutuhkan tidak lengkap, tidak diketahui, atau tidak dapat diprediksi, yang menyebabkan keraguan atau ketidakpastian mengenai hasil suatu peristiwa atau pengukuran. Complexity atau Kompleksitas adalah keadaan yang melibatkan banyak komponen yang saling terkait dan berinteraksi dengan cara yang rumit, menghasilkan perilaku yang sulit diprediksi dan dipahami secara keseluruhan. Istilah keren saat ini adalah rantai pasok. Ambiguity atau Ambiguitas adalah kondisi suatu kata, frasa, atau kalimat memiliki lebih dari satu arti, sehingga menimbulkan ketidakjelasan atau makna ganda.

Sebaliknya, CUAN, merupakan singkatan dari Chaotic, Uncertainty, Ambiguity, Novelty. Chaotic adalah keadaan yang sangat tidak teratur, kacau, atau membingungkan, yang dapat merujuk pada kekacauan dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini menjadi familiar bernada kelakar ancam “nepalisasi”. Uncertainty atau Ketidakpastian adalah situasi yakni informasi yang dibutuhkan tidak lengkap, tidak diketahui, atau tidak dapat diprediksi, yang menyebabkan keraguan atau ketidakpastian mengenai hasil suatu peristiwa atau pengukuran. Kebutuhan akan infomasi dapat memandu manusia bertindak rasional. Ambiguity atau Ambiguitas adalah kondisi di mana suatu kata, frasa, atau kalimat memiliki lebih dari satu arti, sehingga menimbulkan ketidakjelasan atau makna ganda. Novelty atau Kebaruan, atau, adalah kualitas menjadi baru, asli, atau tidak biasa. Dalam konteks penelitian, kebaruan mengacu pada temuan atau aspek baru yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya, seperti ide, metode, atau hasil yang memberikan kontribusi baru pada suatu bidang ilmu. Konsep ini juga berlaku dalam desain industri. Desain industri dianggap baru jika berbeda dari desain yang sudah ada dan belum dipublikasikan sebelumnya. Kata ini telah menjadi tradisi ilmiah di perguruan tinggi. 

Daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih menjadi tantangan, meskipun ada kenaikan peringkat di beberapa indeks. Pada Tahun 2024, Indonesia berada di peringkat 46 dari 67 negara dalam riset International Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking (WTR) 2024, sebuah peningkatan dari peringkat 47 di tahun sebelumnya. Namun, dalam Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2023, Indonesia berada di posisi yang lebih rendah, yaitu 80 dari 134 negara. 

Poin-poin penting. Peringkat: Indonesia naik menjadi peringkat 46 di dunia dalam IMD WTR 2024 untuk daya saing talenta, menempatkannya di posisi ketiga di Asia Tenggara setelah Singapura dan Malaysia. Tantangannya adalah meskipun ada peningkatan, daya saing SDM Indonesia masih dianggap rendah secara umum. Faktor penyebab adalah rendahnya kualitas pendidikan, rendahnya keterampilan dan keahlian, serta belum optimalnya budaya kerja yang profesional menjadi faktor penghambat utama. Upaya perbaikan adalah Pemerintah berupaya meningkatkan daya saing melalui berbagai program seperti beasiswa pendidikan, kemitraan dengan universitas asing, dan program pelatihan lifeskill. Upaya meningkatkan daya saing SDM, Peningkatan kualitas Pendidikan memfokuskan pada perbaikan kualitas pendidikan dasar dan menengah serta memastikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri; Pengembangan keterampilan yakni melakukan pelatihan dan pengembangan keterampilan agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja; Perbaikan budaya kerja dengan cara menanamkan nilai-nilai kerja profesional seperti ketepatan waktu, etos kerja tim, dan tanggung jawab melalui pendidikan karakter sejak dini; Anggaran Pendidikan dilakukan dengan memastikan anggaran pendidikan yang memadai dan efektif untuk mendukung program-program peningkatan kualitas SDM. Kolaborasi dilakukan dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan ekosistem SDM yang lebih kuat dan kompetitif. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Tahun 2023 yang mencakup 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Perhitungan IDSD didasarkan pada empat komponen, yaitu lingkungan pendukung, sumber daya manusia, pasar, dan ekosistem inovasi. Perkembangan Indeks Daya Saing Daerah Provinsi Sulawesi Tengah selama periode Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2024 mengalami peningkatan, yakni dari 2,41 pada Tahun 2020 meningkat menjadi 3,30 pada Tahun 2024. Berdasarkan Dokumen Indeks Daya Saing Daerah Tahun 2024 (BRIN, 2022), komponen pilar yang unggul di Provinsi Sulawesi Tengah adalah pilar 11 “Dinamisme Bisnis”, sementara komponen pilar yang terendah yaitu pilar 10 “Ukuran Pasar”. Inilah menjadi penyebab posisi Sulteng berada pada peringkat ke 29 dari 38 provinsi yang dinilai. (*)

 

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow