Disidak Anggota DPRD, Respons Direktur RSUD Undata: Tidak Masalah
Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi, merespons sidak yang dilakukan Anggota DPRD Sulteng, Marselinus, pada Selasa, 23 September 2025. "Biar disidak tidak apa-apa, tidak masalah," ucapnya menjawab awak media, Selasa, 23 September.

PALU, METROSULAWESI.NET - Direktur RSUD Undata, drg Herry Mulyadi, merespons sidak yang dilakukan Anggota DPRD Sulteng, Marselinus, pada Selasa, 23 September 2025. "Biar disidak tidak apa-apa, tidak masalah," ucapnya menjawab awak media, Selasa, 23 September.
Herry mengatakan RSUD Undata telah memiliki dana untuk melakukan pembenahan, sehingga saat ini dilakukan beberapa pembangunan dan renovasi. Upaya ini disebut langkah menuju perbaikan layanan rumah sakit.
"Kami sekarang ini secara bertahap berbenah. Anggaran sudah ada, tapi memang belum bisa semua. Ada dua ruangan besar yang sementara dikerja," ujar Herry.
Dia mengungkapkan RSUD Undata sedang melakukan usulan pengadaan AC sebanyak 50 unit. Ini untuk melengkapi kekurangan yang ada.
"Memang kami akui masih banyak kekurangan. Tapi kalau bisa semua harus introspeksi," ungkapnya.
Herry mengaku siap jika harus dievaluasi Gubernur Sulteng atas sejumlah keluhan yang ada. Menurutnya, evaluasi menjadi hak gubernur.
"Saya tidak ada masalah diganti sebagai direktur karena keluhan, pimpinan yang menentukan. Tidak apa-apa kalau misalnya dianggap tidak berhasil. Saya rasa wajar pimpinan kalau mengevaluasi," tandas Herry.
Jumlah Kunjungan Meningkat
Sejak diluncurkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, program Berani Sehat mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Dampaknya, kunjungan pasien di rumah sakit, khususnya di Kota Palu, mengalami lonjakan signifikan.
Direktur RSUD Undata Sulawesi Tengah, drg. Hery Mulyadi, membenarkan adanya lonjakan kunjungan pasien sejak program Berani Sehat diberlakukan.
Menurutnya, jumlah pasien yang datang naik drastis dari sekitar 300 pasien per hari menjadi 700 pasien per hari.
“RSUD Undata sebagai rumah sakit rujukan di Sulawesi Tengah sangat merasakan peningkatan ini. Dari semula 300 pasien, sekarang menjadi 700 pasien per hari,” jelasnya seperti dikutip RRI, Selasa (23/9/2025).
Meski peningkatan kunjungan cukup signifikan dan berdampak pada kecepatan pelayanan, pihak RSUD Undata tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pasien.
Arnol, warga Kota Palu, berharap pemerintah daerah maupun pihak rumah sakit dapat menambah ruang rawat inap, terutama ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Selayaknya rumah sakit seperti Undata, Anutapura, dan RS tipe C menambah ruang UGD, jangan hanya satu. Saat ini pelayanan sangat lambat sekali,” katanya, Sabtu (20/9/2025).(mic/*)
Apa Reaksimu?






