Kerang Danau Dampelas Dapat Dimakan, Peluang Ekonomi Warga Desa Talaga
Danau Dampelas di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyimpan potensi ekonomi yang besar melalui pemanfaatan kerang air tawar sebagai bahan olahan makanan. Potensi ini mulai digarap oleh masyarakat setempat dengan pendampingan dari Program Studi Peternakan Universitas Tadulako (Untad) Palu.

DONGGALA, METROSULAWESI.NET- Danau Dampelas di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyimpan potensi ekonomi yang besar melalui pemanfaatan kerang air tawar sebagai bahan olahan makanan. Potensi ini mulai digarap oleh masyarakat setempat dengan pendampingan dari Program Studi Peternakan Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Dosen Prodi Peternakan Untad, Dr. Andi Pertiwi Damayanti, S.Pt., M.Si., mengungkapkan, pada awalnya warga sekitar enggan mengonsumsi kerang danau karena beredar informasi bahwa kerang tersebut memakan kotoran. Namun setelah dilakukan sosialisasi dan pendampingan, warga akhirnya memahami bahwa kerang di Danau Dampelas hidup dengan memakan alga, sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Pendampingannya itu bagaimana cara kerang itu hidup di danau, agar mereka yakin bahwa kerang yang terdapat di Danau Dampelas benar-benar dapat dimakan atau dikonsumsi. Kemudian kami ajarkan cara pengolahannya, yakni membuat kerang asap dan kerang presto,” jelas Damayanti, Selasa (7/10/2025).
Untuk mendukung pengembangan produk olahan tersebut, Untad Palu memberikan bantuan alat pengolahan kerang asap dan presto kepada Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Talaga. Bantuan ini menjadi langkah awal pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok ibu-ibu, untuk berinovasi mengolah kerang menjadi produk konsumsi.
Saat ini, warga setempat mulai mengonsumsi olahan kerang dan berlatih membuat produk dengan kemasan menarik. Damayanti menyebutkan, pendampingan akan terus dilakukan, mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk.
“Untuk saat ini belum melayani penjualan ke luar karena mereka masih tahap belajar. Target kami, olahan kerang ini ke depan bisa menjadi produk oleh-oleh khas bagi pengunjung wilayah tersebut,” tambahnya.
Selain potensi sumber daya alam, Desa Talaga juga memiliki daya tarik wisata yang cukup besar. Kehadiran produk olahan kerang diharapkan dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi warga desa, sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata lokal.(ril/*)
Apa Reaksimu?






