Lantik DPP APINDO di Mamuju, Shinta Sebut TPT Sulbar Sangat Rendah

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Wijaya Kamdani baru-baru ini mengunjungi Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dalam rangka melantik pengurus DPP APINDO Sulbar.

Sep 20, 2025 - 07:09
 0
Lantik DPP APINDO di Mamuju, Shinta Sebut TPT Sulbar Sangat Rendah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Wijaya Kamdani menandatangani berita acara pelantikan pengurus DPP APINDO Sulbar. FOTO: INSTAGRAM

PALU, METROSULAWESI.NET- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Wijaya Kamdani baru-baru ini mengunjungi Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dalam rangka melantik pengurus DPP APINDO Sulbar.

Shinta membagikan momen kunjungannya  ke Mamuju itu ke akun Instagram pribadinya. “Senang sekali bisa hadir di Kota Mamuju, jantung Sulawesi Barat... kota pesisir yang indah, masyarakatnya ramah, dan sarat potensi dari kopi khas, hasil laut, hingga tradisi Mandar yang kaya,” tulis Shinta seperti dikutip dari akun instagramnya, Sabtu 20 September 2025.

Shinta mengatakan, kehadirannya di Mamuju untuk melantik kepengurusan DPP APINDO Sulawesi Barat periode 2024–2029. Pelantikan disaksikan Gubernur Mamuju H. Suhardi Duka.

Menurut Shinta, momentum pelantikan tersebut bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah langkah penting untuk mendorong transformasi ekonomi daerah.

Shinta pun menulis soal tantangan Sulbar kedepan. Terutama terkait dengan kondisi tenaga kerja.

“Tantangan Sulbar hari ini memang kompleks. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) relatif rendah, hanya 3,02% (lebih baik dari angka nasional 4,82%), tetapi 72–77% tenaga kerja masih berada di sektor informal—mayoritas bekerja tanpa kepastian. APINDO ingin memastikan masyarakat bisa naik kelas ke sektor formal yang lebih produktif dan berdaya saing,” tulis Shinta.

Di bagian lain, Shinta juga memaparkan sederet potensi yang dimiliki oleh Sulbar. Menurutnya, Sulbar memiliki potensi yang sangat besar. Produksi padi mencapai 318 ribu ton, jagung 220 ribu ton, sawit 241 ribu ton, kakao 67 ribu ton, dan perikanan tangkap 65 ribu ton per tahun.

“Jika diolah menjadi industri bernilai tambah, Sulbar tak hanya menjadi lumbung bahan mentah, tetapi bisa menjelma sebagai pusat agroindustri, industri perikanan, energi, mineral, dan pariwisata yang membuka lapangan kerja berkualitas,” tulis Shinta.

“Itulah semangat APINDO. Kami hadir untuk memperkuat sinergi dunia usaha dan pemerintah daerah agar pembangunan Sulawesi Barat berjalan lebih inklusif, berkelanjutan, dan mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja masa depan,” pungkas Shinta. (din)

Apa Reaksimu?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow