Mengungkap Misteri Penggunaan Dana Rp81 Miliar di Unisa Palu
Ketua Yayasan Alkhairaat (versi akta 008) Habib Alwi bin Muhammad Aljufri bertekad ingin mengungkap misteri penggunaan dana sebesar Rp81 miliar di Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu 2022-2024.

Palu, Metrosulawesi.net - Ketua Yayasan Alkhairaat (versi akta 008) Habib Alwi bin Muhammad Aljufri bertekad ingin mengungkap misteri penggunaan dana sebesar Rp81 miliar di Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu 2022-2024.
Kasus ini sudah diadukan ke Polda Sulteng beberapa waktu lalu. Sebagai tindak lanjutnya, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah akan melakukan audit investigasi di Unisa Palu.
Informasi soal akan adanya audit itu disampaikan Wakil Ketua Yayasan Alkhairaat Habib Muhammad yang juga cucu pendiri Alkhairaat Habib Idrus Bin Salim Aljufri kepada wartawan.
"Ini bagian dari transparansi yayasan. Tujuannya bukan mencari kesalahan tapi kebenaran demi kebaikan bersama," kata Habib Muhammad kepada wartawan, Minggu 22 Juni 2025.
Menurut Habib. Polda Sulteng telah menyurati Rektor Universitas Alkhairaat Palu terkait dengan rencana audit investigasi tersebut. Audit invesitasi tersebut merupakan bagian dari penyelidikan tindak pidana penggelapan untuk penggunaan anggaran 2021-2024.
Polda Sulteng melalui suratnya itu kata Habib, mengabarkan bahwa tim audit independent bersama penyidik Polda Sulteng bakal menyambangi kampus tersebut Senin (23/6/2025).
Proses audit investigasi bakal berlangsung di Universitas Alkhairaat, Jl Pangeran Diponegoro, Kecematan Palu Barat, Kota Palu.
Habib berharap, jajaran Universitas Alkhairaat koperatif selama pelaksanaan hasil audit investigasi itu.
Selain itu, hasil audit juga dapat mengumpulkan data yang akurat sehingga semua persoalan dapat terang benderang.
Diketahui, permintaan audit investigasi dari Polda Sulteng itu berdasarkan laporan yang dilayangkan Habib Alwi bin Muhammad kala menjabat Ketua Yayasan Pendidikan Alkhairaat.
Kala itu, Habib Alwi bin Mumahmad mengajukan audit general terhadap Yayasan Pendidikan Alkhairaat sebelum memegang kendali.
Hasil audit general itu kemudian menemukan adanya dana kurang lebih 81 miliaran rupiah yang tidak jelas penggunaannya.
Habib Alwi bin Muhammad pun melaporkan temuan itu ke Polda Sulteng pada tahun 2024 lalu.
Rektor Unisa Palu, Dr Muh. Yasin yang dihubungi belum bisa memberikan keterangan terkait dengan rencana audit tersebut.
“Mohon maaf, Saya belum bisa memberikan tanggapan apapun. Saya juga baru menerima surat itu dua hari yg lalu dari sekretaris Rektor Di Bandara SIS Aljufri saat Saya dan Ketua Yayasan baru saja mendarat, setelah mengikuti kegiatan LLDikti Wil XVI di Manado,” tulis Rektor Unisa itu melalui pesan WhatsApp.
“Saya juga tdk tahu yang mengadu Siapa? Soalnya sejak tgl 12 - 15 Juni Saya, Ketua dan Sekretaris Yayasan mengikuti Munas AFKSI di UMI Makassar. Tgl 18-20 Juni Saya dan Ketua Yayasan mengikuti kegiatan di Manado,” tambahnya.
Soal dugaan raibnya dana Rp81 miliar di Unisa Palu itu diungkapkan sendiri oleh Ketua Yayasan Alkhairaat (versi akta 008) Habib Alwi bin Muhammad Aljufri. Habib Alwi mengatakan, dana yang dikelola Unisa tersebut adalah dana public, bukan dana ahli waris.
“Universitas itu (Unisa,red) melahirkan uang banyak itu dari mahasiswa. Artinya dana yang terkumpul di situ adalah dana publik yang harus dipertanggungjawabkan. Menurut Undang-undang Yayasan, dana Rp20 miliar ke atas itu harus ada report, ada audit. Nah ini audit berpuluh tahun saya lakukan ini mereka halang-halangi,” ujar Habib Alwi.
“Ini termasuk yang menghalang-halangi ketua utama, pengurus besar dan itu sekjennya. Kerugian ada Rp81 miliar pak. Itu dana publik bukan dana ahli waris,” tambah Habib Alwi.
Reporter: Udin Salim
Apa Reaksimu?






